metro-bogor

Dua Minggu Tutup, Hotel Rugi Rp50 M

Senin, 6 April 2020 | 10:40 WIB

METROPOLITAN - Pasca-ditutupnya hotel-hotel di Kota Bogor pada pertengahan Maret, kini posisi pengusaha hotel di Kota Bogor berada di titik nadir. Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, menuturkan, sebanyak 30 hotel di Kota Hu­jan sudah merugi hingga Rp50 miliar. ”Awal Maret kondisi masih oke, tapi masuk per­tengahan mulai ada penurunan okupansi sampai 7 persen. Tapi sekarang ketika 30 hotel tutup, kerugiannya mencapai Rp50 miliar,” katanya. Hingga saat ini, menurut Yuno, Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor masih belum mem­buka pembicaraan untuk menyelamatkan sektor pari­wisata di Bogor. Akan tetapi, ia sudah meminta penang­guhan tagihan pajak ke Badan Pendapatan Daerah (Bapen­da) Kota Bogor. ”Kami sudah bersurat untuk meminta penun­daan pembayaran pajak PB1 3 bulan ke depan,” ujarnya. Terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, menu­turkan, anggaran penanganan Covid-19 masih dalam pem­bahasan. Ada berbagai penam­bahan anggaran untuk pos-pos yang sangat terkait dengan penanganan Covid. ”Terakhir dialokasikan Rp14 miliar dari dana BTT untuk penanga­nan dari sisi medis,” katanya. Sedangkan penanganan Covid-19 untuk sektor eko­nomi, politisi PKS ini menga­ku sudah meminta TAPD Kota Bogor dan Bapenda melakukan pendataan dan kajian berapa besaran ang­garan yang harus disiapkan. ”Intinya, seluruh kebutuhan untuk menangani permasa­lahan Covid-19 perlu kita optimalkan, baik dari sisi medis yang menjadi konsen utama maupun dampak sosial eko­nomi lainnya,” sambungnya. Dari data di Badan Penda­patan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, saat ini terdapat 1.480 objek wajib pajak dari sektor pariwisata.(dil/c/yok/py)

Tags

Terkini