metro-bogor

BPTJ Klaim PSBB Jabodetabek Berhasil

Rabu, 22 April 2020 | 10:27 WIB

METROPOLITAN - Hampir sepekan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor sudah diterapkan. Meski belum maksimal, dam­pak positif PSBB sedikit demi sedikit mulai terlihat. Salah satunya penurunan mobilitas masyarakat yang mengguna­kan transportasi angkutan umum. Direktur Prasarana pada Badan Pengelola Transpor­tasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam, mengatakan, salah satu instrumen untuk menge­tahui keberhasilan PSBB, yakni dengan melihat jumlah masyarakat pengguna jasa transportasi, seperti KRL com­muter line, angkutan umum, bus dan moda transportasi lainnya. ”PSBB itu kan salah satu tujuan utamanya adalah un­tuk menekan dan mengurangi mobilitas masyarakat. Mobi­litas masyarakat kan bisa kita ukur. Salah satunya dengan melihat lonjakan atau penu­runan penumpang. Kalau jumlah penumpang per hari menurun, berarti mobilitas juga menurun. Artinya, PSBB cukup berhasil,” terangnya. Berdasarkan laporan yang diterimanya saat berkunjung ke Stasiun Bogor kemarin, tidak ada penumpukan dan antrean panjang di stasiun. Menurut data yang diterima­nya, sejak diberlakukannya PSBB di Jabodetabek, jumlah penumpang KRL commuter line menurun hingga 80 per­sen setiap harinya. ”Target PSBB ini salah satu tujuannya untuk mengurangi pergerakan orang. Kalau me­lihat kondisi seperti ini hasil­nya cukup baik. Kalau jumlah penumpang menurun, artinya mobilitas warga berkurang dan kemungkinan PSBB bisa berbuah baik, seperti yang kita harapkan,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama PT KCI, Wiwik Wi­dayanti, mengatakan, sejak pandemi Covid-19, PT Ke­reta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah peng­guna telah berkurang 70 per­sen lebih. Dari sebelumnya 900 ribu hingga 1,1 juta peng­guna per hari, kini menjadi hanya sekitar 220 ribu peng­guna. Dari data dua pekan terakhir, jumlah pengguna KRL ber­kurang drastis pada waktu-waktu tertentu, khususnya waktu sibuk, antara pukul 10:00-15:00 WIB dan setelah pukul 20:00 WIB. ”Atas dasar perubahan mo­bilitas pengguna, jam opera­sional kembali kami sesuaikan. Kami juga berusaha mendu­kung kebijakan pemerintah dengan menyesuaikan kebi­jakan internal. Bahkan, kami menerapkan kebijakan lainnya, seperti pelayanan pengem­balian tiket mudik 100 persen, pengurangan jam operasional, pengurangan perjalanan dan kebijakan lainnya,” bebernya. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kerja sama seluruh pengguna KRL untuk mengikuti protokol mencegah penyebaran Covid-19 di trans­portasi publik seperti KRL. ”Tetap ikuti dan patuhi regu­lasi pemerintah, seperti mengikuti prosedur cek suhu tubuh, mencuci tangan di tempat yang disediakan ser­ta menjaga jarak dengan pe­numpang lain,” pungkasnya. (ogi/b/rez/py)

Tags

Terkini