metro-bogor

Selama Pandemi, Volume Sampah Tembus 15 Ribu Ton

Senin, 4 Mei 2020 | 02:38 WIB

METROPOLITAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mencatat jumlah produksi sampah di wilayah Bumi Tegar Beriman meningkat sejak pandemi Covid-19. Tercatat, volume sampah di Tempat Pembu­angan Akhir (TPA) Galuga tembus hingga 15.383 ton pada April 2020. Jumlah produksi sampah warga Kabupaten Bogor yang terangkut ke TPA Galuga sejak awal tahun sebenarnya men­galami naik-turun. Pada Ja­nuari, jumlah sampah yang terangkut mencapai 16.666 ton yang terkumpul dari tujuh Unit Pelayanan Terpadu (UPT), DLH dan pasar-pasar di bawah PD Pasar Tohaga. ”Peningkatan bulan itu ter­jadi karena ada opsih setelah banjir di Bojongkulur. Jadi yang terangkut sekitar 16 ri­buan ton sampah,” terang Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, Ming­gu (3/5). Pada Februari, sambung An­war, terjadi penurunan jumlah sampah sekitar 2.147 ton atau turun menjadi 14.519,12 ton sampah. Memasuki Maret, di mana mulai mewabahnya Covid-19 di Kabupaten Bogor, jumlah produksi sampah kem­bali mengalami kenaikan 712,57 ton menjadi 15.231 ton sampah. Ia mengakui jumlah sampah bertambah sejak masa pan­demi Covid-19 plus saat pe­nerapan PSBB yang diiringi kebijakan pelarangan mudik jelang Lebaran. ”Adanya PSBB. Pelayanan kebersihan tetap berjalan dengan tidak mengurangi jam kerja. Kita lihat tonase sampah malah bertambah ya. Maret jumlah­nya sekitar 15.231 ton, naik 712-an ton dibanding bulan sebelumnya,” terang mantan sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor itu. Sementara untuk jumlah produksi sampah warga Ka­bupaten Bogor pada April 2020, tambah dia, pihaknya masih melakukan penghitungan dan belum ada rekapitulasi se­cara utuh. Hanya saja, pihaknya memperkirakan jumlah sam­pah April lalu bakal mening­kat dibanding bulan sebelum­nya sekitar satu persen. Jika dihitung membanding­kan dengan jumlah sampah pada Maret sekitar 15.231 ton sampah, dengan asumsi ke­naikan jumlah satu persen, maka diperkirakan ada ke­naikan jumlah sampah 152,3 ton atau meningkat menjadi 15.383 ton sampah. ”Selama Work From Home (WFH) dan PSBB, tonase sampah April tak jauh berbeda dengan Ma­ret. Diasumsikan naik sekitar satu persen,” paparnya. Ia mengakui DLH termasuk salah satu dinas yang harus bekerja normal daripada OPD lainnya. Meski begitu, ope­rasional pekerjaan pegawai tetap dilakukan dengan sistem sif. Selama PSBB dan WFH, tak kurang dari 230 truk peng­angkut sampah tetap mengas­pal dengan kurang lebih 1.500 pegawai secara bergiliran. ”Kalau armada dan petugas selama PSBB dan WFH, kira-kira 230 kendaraan, dengan jumlah pesapon, sopir, kernet, mekanik kurang lebih 1.500 pegawai,” ungkapnya. Sejak awal tahun, sambung Anwar, UPT Pengelolaan Sam­pah I Cibinong selalu ’meny­umbang’ jumlah sampah lebih banyak dibanding dela­pan unit kerja lainnya. Pro­duksi sampah di wilayah ibu kota Cibinong Raya rata-rata 5.500-6.000-an ton sampah per bulannya. Disusul UPT Pengelolaan Sampah III Cia­wi dengan rata-rata jumlah produksi sampah sekitar 1.900- 2.100-an ton sampah per bu­lannya. (ryn/c/rez/py)

Tags

Terkini