METROPOLITAN - Kasihan! Kata itu tepat menggambarkan kondisi Rara Aulia. Balita berusia 16 bulan itu tidak bisa berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumon (RSCM) Jakarta imbas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kini warga Kampung Citapen, RT 02/03, Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor itu hanya bisa rawat jalan di RS Hermina, Bogor. Rara saat ini terkulai lemas dan kerap meringis di atas kasurnya. Rara didiagnosa mengidap pembesaran pada bagian kepala atau hidrosefalus sejak dilahirkan. Kini ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Sang kakek, Suhanda (53), menceritakan, cucunya itu sudah ditinggal meninggal oleh ibunya. Sedangkan ayahnya bekerja di Jakarta dan pulang sepekan sekali. ”Sebelum ada pandemi Covid-19, Rara menjalani rawat jalan di RSCM Jakarta. Tapi kini Rara dibawa ke RS Hermina untuk menjalani perawatan,” katanya. Selama perawatan di Jakarta dan Bogor, Rara menggunakan BPJS mandiri. Namun selama pandemi ini sudah dua bulan BPJS tidak terbayar lantaran faktor ekonomi. ”Sempat kesulitan gimana bayarnya. Tapi Alhamdulilah sekarang ada yang membantu biaya perawatan dari Komunitas Bogor Peduli,” tuturnya. Sementara itu, nenek Rara, Samsiah, mengaku bersyukur dengan adanya bantuan dari Bogor Peduli. Bukan hanya dukungan psikis, pihaknya juga mendapat bantuan lainnya, seperti pembayaran BPJS, pembelian obat yang tidak di-cover BPJS, susu, diapers dan biaya sehari-hari selama perawatan Rara. Seorang anggota Komunitas Bogor Peduli, Didik Ruyatman, berharap bantuan ini bisa memberikan kesembuhan bagi Rara. ”Selain itu, saya juga mengajak pemerintah desa di wilayah lainnya ikut serta mendata warga yang mengalami masalahan kesehatan. Insha Allah kami akan membantu seoptimal mungkin,” pungkasnya. (yos/b/rez/py)