metro-bogor

Swab Test Anggota DPRD Kota Bogor Bagian dari Tracking

Kamis, 14 Mei 2020 | 03:54 WIB

METROPOLITAN - Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, angkat bicara soal Swab Test yang dilakukan terhadap anggotanya. Menurut Atang, pemeriksaan tersebut dilakukan setelah adanya staf sekretariat yang dinyatakan positif Covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia. “Jadi, almarhum itu ketahuan positif setelah ikut Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kota Bogor pada Maret lalu,” ungkapnya. Atas dasar itulah dilakukan tracking dengan melakukan rapid test terhadap 20 pegawai setwan. Hasilnya, ada tiga orang yang dinyatakan reaktif dan dilakukan swab tes pada Senin (11/5). “Dari situ dinkes  akhirnya melakukan Swab Tes untuk seluruh anggota dewan. Jadi, ini bukan permintaan DPRD. Tapi, memang sebagai bagian upaya tracking dan upaya kewaspadaan untuk pemutusan rantai penyebaran,” jelasnya. Sebelumnya, berbagai ele­men kecewa karena jajaran legislatif mendapat prioritas Swab Test. ”Kami kecewa dengan wakil rakyat dan iro­nis,” kata Ketua Umum Gera­kan Masyarakat Kota Bogor, R Ridho. Kekecewaannya ini lanta­ran anggota dewan yang memiliki anggaran pribadi seharusnya bisa mengguna­kannya untuk melakukan Swab Test mandiri tanpa menggunakan swab test kit dari bantuan. Ridho juga merasa Pemkot Bogor telah mencederai rasa keadilan bagi masyarakat. ”Mungkin tenaga medis banyak yang belum melakukan Swab Test. Harusnya mereka diutama­kan,” tegasnya. Soal itu, Atang memastikan pihaknya telah mendahulu­kan kepentingan tenaga medis. Sebab, pada Maret, semua anggota berstatus ODP, namun pihaknya me­minta dinkes melakukan Swab Tes ke tenaga medis terlebih dulu. “Kami tetap bekerja seopti­mal mungkin di tengah pan­demi ini dan tetap berikhtiar untuk tetap menjaga keseha­tan diri agar bisa bekerja se­cara maksimal,” tegas Atang. (dil/c/feb/py)   1

Tags

Terkini