METROPOLITAN - Proyek pembangunan di Kota Bogor tidak sepenuhnya berhenti, walaupun saat ini tengah menjalani masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan exit toll Jagorawi KM 42,5 Parungbanteng, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, proses pembebasan lahan untuk pembangunan exit toll tersebut sudah selesai dilakukan PT Summarecon. ”Sudah selesai pembebasan lahannya sebanyak 17 sampai 18 bidang lahan yang pembiayaannya dilakukan PT Summarecon,” terangnya. Meski begitu, pemkot saat ini tengah melakukan pembongkaran agar pengerjaan fisiknya bisa dilakukan dalam waktu dekat. ”Jadi, nanti exit toll 42,5 Jagorawi bisa tembus ke Jalan R3 melalui Parungbanteng,” jelas Dedie. Sekadar diketahui, pembangunan exit toll Jagorawi KM 42,5 ini merupakan salah satu bagian dari pembangunan jalan R3. Selain keberadaan exit toll baru ini, Pemkot Bogor juga akan melanjutkan pembangunan Jalan R3. Teranyar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah menyiapkan Detail Engineering Design (DED)-nya untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa menuju Wangun. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, menjelaskan, tahun ini PUPR akan mengajukan anggaran pembebasan lahan agar pembangunan bisa dilakukan pada 2021. Untuk pembebasan lahan proyek R3 ini, anggaran yang diperlukan mencapai Rp160 miliar dengan panjang empat kilometer mencakup dari Katulampa hingga Wangun, Jalan Raya Tajur. Anggaran tersebut berasal dari APBD Kota Bogor, di mana pembangunan jalan bisa melalui Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat ataupun pemerintah pusat. Sedangkan untuk pembangunan jembatan penghubung dari Katulampa ke Wangun akan diajukan ke Kementerian PUPR, di mana saat ini pihaknya sedang menyiapkan Detail Engineering Design (DED)-nya. “Kita berharap tahun depan anggarannya sudah ada, sehingga pembangunannya bisa dilanjutkan. DED-nya sedang disiapkan semuanya dan pengajuan anggaran kita mulai lagi tahun ini. Target kita pada 2022 sudah tembus ke Wangun dan bisa digunakan,” paparnya. Setelah pembangunan lanjutan Jalan R3, tambah Chusnul, nanti akan disambut proyek Bogor Inner Ring Road (BIRR). Proyek tersebut akan menghubungkan antara Jalan R3 menuju Rancamaya tembus ke BNR dan kawasan Pasirkuda. “Jadi, setelah Jalan R3 sebagai solusi mengatasi arus lalu lintas di Jalan Raya Tajur, nanti akan dilanjutkan BIRR untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cipaku hingga wilayah Pasirkuda, Bogor Barat,” bebernya. Ia berharap proyek penambahan ruas jalan baru tersebut bisa terealisasi tahun depan. (dil/c/feb/py)