METROPOLITAN – Lagi-lagi pedagang di Kota Bogor reaktif Covid-19. Hal itu diketahui usai Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor kembali menggelar rapid test kepada pedagang di Pasar Bogor. Dirut Perumda PPJ, Muzakkir, menyebutkan, ada 156 orang yang mengikuti rapid test. Mereka berasal dari pedagang di Pasar Plaza Bogor dan sebagian pengunjung pasar. ”Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan, dari 156 orang didapatkan ada 5 orang yang reaktif,” ungkap Muzakkir, Kamis (5/6). Lima orang yang reaktif itu berasal dari pedagang. Selanjutnya setelah ada hasil ini, pihak dinkes bakal melakukan swab test. Dengan ada yang reaktif, belum tentu yang bersangkutan positif lantaran harus melalui swab test terlebih dulu. Pengalaman dari rapid test dan swab test di sejumlah pasar, seperti Pasar Kebonkembang dan Pasar Bogor, semua hasilnya negatif. Hanya ada satu orang positif ketika di-swab test di Pasar Gunungbatu. Itu pun sedang dicari rekam jejaknya. ”Semua yang dilakukan swab test di pasar, ketika diketahui ada yang reaktif, hasilnya Alhamdulillah negatif semua. Tapi ada satu orang yang positif, itu pun dari pengunjung Pasar Gunungbatu. Bisa saja pengunjung itu kebetulan lewat saat dilakukan rapid test. Masih kita telusuri sekarang,” jelasnya. Terkait adanya lima pedagang Pasar Plaza Bogor yang reaktif, Muzakkir meminta kelimanya melakukan isolasi mandiri di rumahnya sambil menunggu swab test. Sedangkan apabila di tokonya didapati ada dua orang reaktif, maka toko itu harus tutup dulu. ”Kita juga akan lakukan penyemprotan di Plaza Bogor untuk antisipasi penyebaran virus corona,” ungkapnya. Sebelumnya, empat dari 131 pedagang dan pengunjung Pasar Anyar Kota Bogor dinyatakan reaktif virus corona berdasarkan hasil rapid test atau pemeriksaan massal yang dilaksanakan secara acak, Senin (18/5). ”Dari 131 yang kita periksa, empat orang reaktif Covid-19, tapi kita swab dulu hasilnya,” terang Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno. Menurut Retno, pasien reaktif belum tentu terinfeksi dan sebaliknya nonreaktif bukan berarti pasien bebas dari kemungkinan infeksi. Hasil ini perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kemungkinan infeksi. Dua pedagang dan dua pengunjung yang terindikasi Covid-19 telah dipulangkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, sebelum kembali dipanggil untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) swab. ”Untuk jadwal pemeriksaan swab PCR besok,” katanya. Meski demikian, Sri Nowo menyebutkan Pasar Anyar belum bisa dikatakan klaster penyebaran Covid-19 baru sebelum ditemukan kasus positif yang valid melalui pemeriksaan PCR swab. Untuk itu, Dinkes bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan lebih memperbanyak tes massal corona, khususnya di kawasan yang diprediksi padat pengunjung jelang Idul Fitri, seperti pasar di Kota Bogor. ”Kalau lebih dari dua atau tiga minimal yang positif Covid-19 terkait riwayat, kronologi dan tempat yang sama baru bisa disebut kluster Pasar Anyar,” katanya. (dil/a/cn/mam/ py)