METROPOLITAN – Jelang Hari Raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mulai terlihat di beberapa titik jalan Kabupaten Bogor. Namun, pandemi Covid-19 ditengarai bakal berdampak terhadap pelaksanaan penjualan hingga pemotongan hewan kurban. Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Hardi Hendriwan, mengatakan, pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor berdampak pada persiapan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Sosialisasi yang biasanya dilakukan serentak di lapangan, kini akan digelar secara daring bersama anggota, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), petugas UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan kecamatan. ”Biasanya sosialisasi pelatihan pemotongan di kecamatan-kecamatan, sekarang via webinar,” katanya kepada pewarta, Senin (22/6). Selain itu, tambah Hardi, ada perbedaan mekanisme pemotongan hewan kurban di masa pandemi dibanding tahun lalu. Meski begitu, pihaknya bakal tetap melakukan pengecekan ke berbagai tempat penjualan hewan kurban se-Kabupaten Bogor mulai H-15 sebelum Idul Adha. Titik pengecekannya akan diperiksa semua wilayah, namun di titik yang mudah terlihat alias dekat jalan raya yang biasa dipakai berjualan. Tak kurang dari enam puskeswan dengan 36 petugas dari bidang keswanvet Diskanak Kabupaten Bogor akan turun mengecek kondisi hewan. ”Secara umum untuk pelaksanaan sama, cuma agak diperketat karena harus sesuai aturan penanganan Covid-19. Penjual juga harus menerapkan physical distancing. Pengecekan pedagang akan dilaksanakan H-15 agar kesehatan hewan bisa kita lihat di waktu yang tepat. Kita juga akan turun memeriksa lapak di semua wilayah. Pada prinsipnya sudah harus mendapat izin dari desa/kelurahan setempat,” jelasnya. Tak hanya itu, menurut Hardi, keterlibatan Institut Pertanian Bogor (IPB) University dalam pengecekan masih belum pasti lantaran surat dari dinas belum mendapat jawaban. Apalagi, para mahasiswa saat ini tengah melaksanakan perkuliahan secara online. ”Jadi, belum ada kepastian mereka bisa turun atau tidak. Kalau tahun lalu kita libatkan 100 mahasiswa IPB,” paparnya. Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji, menuturkan, hingga saat ini pihaknya baru akan melakukan sosialisasi terkait perbedaan tata cara pemotongan hewan, mengadaptasi aturan protokol kesehatan yang diterapkan selama masa pandemi. ”Kita baru akan sosialisasi Senin nanti dengan MUI kecamatan se-Kabupaten Bogor by protokol kesehatan. Salah satunya terkait Hari Raya Idul Adha,” pungkasnya. (ryn/b/mam/py)