METROPOLITAN – Tingginya jumlah penumpang di Stasiun Bogor awal pekan lalu, membuat Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Jawa Barat bersama GTPP Covid-19 Kota Bogor kembali menggelar rapid test massal di Stasiun Bogor, Jumat (26/6). Seperti yang disampaikan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada Senin (22/6), jumlah penumpang yang menggunakan kereta dari Stasiun Bogor mencapai 12.896 orang. Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, angkat bicara soal tingginya jumlah penumpang KRL tersebut. Menurutnya, rapid test ini penting dilakukan untuk menjaring pengguna kereta yang baru saja datang dari Jakarta. ”Kita siapkan 2.000 rapid test kit dan yang reaktif bisa langsung di-swab,” katanya kepada Metropolitan. Digelarnya rapid test massal ini, sambung Dedie, merupakan bentuk pengawasan protokol kesehatan jelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), khususnya di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional dengan level kewaspadaan kuning. ”Kita akan menggelar rapid test massal di Stasiun Bogor dan Bojonggede untuk meminimalisasi tingkat penularan virus akibat pola perjalanan komuter dari wilayah episentrum,” sambung Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja. Sebelumnya, VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba, mengatakan, jumlah penumpang commuter line pada Senin (22/6) tergolong mengalami peningkatan ketimbang pekan sebelumnya. Peningkatan pengguna KRL ini sejalan dengan mulai beraktivitasnya kembali sejumlah kegiatan, baik perkantoran maupun perniagaan, seperti toko, mal dan tempat pariwisata maupun hiburan. PT KCI pun berharap kerja sama dari pengguna untuk merencanakan waktu perjalanannya. ”PT KCI tetap mengimbau pengguna jasa menggunakan masker, mencuci tangan di wastafel dan selalu menjaga jarak dengan mematuhi marka yang ada. Dengan disiplin dan kerja sama yang baik, kita pasti bisa terus bergerak, disiplin, produktif dan aman,” pungkasnya.(dil/b/mam/py)