METROPOLITAN – Wacana pembangunan satu pusat kuliner di setiap Kecamatan dipastikan tertunda hingga waktu yang tidak ditentukan. Musababnya, anggaran yang semula telah disiapkan untuk pembangunan pusat kuliner tersebut, dialihkan untuk penanganaan covid-19 di Kota Bogor. Kepala Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor, Samson Purba mengungkapkan, jika anggaran Rp177 juta yang semula dipersiapkan untuk membangun pusat kuliner di enam kecamatan, terkena refokusing anggaran. Samson mengaku tak bisa memastikan, apakah wacana tersebut hanya ditunda pada tahun ini, atau diluncurkan lagi pada anggaran tahun depan. Yang jelas Samson tidak bisa memastikan, kapan wacana tersebut bisa direalisasikan. ”Yang pasti di tahun ini kegiatan tersebut tidak ada,” ujarnya kepada Metropolitan. Pembangun pusat kuliner di setiap kecamatan, adalah satu dari sekian banyak program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, yang termaksuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019-2024. ”Karna ini masuk dalam RPJMD, bisa saja dilaksanakan pada dua sampai tiga tahun mendatang. Yang pasti tidak lewat dari 2024,” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat membenarkan, jika sejumlah anggaran yang ada pada dinas-dinas di Kota Bogor dialokasikan untuk penanganaan covid-19. ”Hampir semua dinas kita refokusing anggarannya untuk penanganaan covid-19,” singkatnya. Setidaknya, Kota Bogor berhasil merefokusing anggaran sebesar Rp213 miliar dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), yang disimpan dalam pos anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). ”Anggaran penanganan Covid-19 kita simpan disana (BTT),” ujarnya. Dia menyatakan, dana yang dialokasikan untuk BTT telah sesaui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.07/2020 tentang Penyaluran Penggunaan DBH (Dana Bagi Hasil) DAU (Dana Alokasi Umum), DID (Dana Insentif Daerah) Tahun Anggaran 2020 dalam Rangka Penanggulangan Covid-19. ”Dari Rp213 miliar anggaran penanganan covid-19 di Kota Bogor, baru dipakai Rp44,1 miliar. Dengan rincian Rp33,5 miliar untuk bidang kesehatan, Rp10,6 miliar untuk jaring pengaman sosial. Jadi ada sisa Rp168,8 miliar lagi dari jumlah anggaran yang ada,” tutupnya. (ogi/b/mam)