metro-bogor

Perumda Tirta Pakuan Siapkan Opsi Cicilan

Jumat, 3 Juli 2020 | 08:50 WIB

METROPOLITAN – Pene­rapan Work From Home (WFH) selama Covid-19, membuat banyak orang beraktivitas di rumah. Hal itu rupanya mem­buat pemakaian air lebih besar. Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor pun banyak me­nerima aduan lonjakan tagi­han air pasca-penerapan WFH. Manajer Humas dan Pe­layanan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Sonny Hendarwan, menga­takan, lonjakan tagihan air Juli ini mayoritas karena aku­mulasi pemakaian kubikasi air pada masa pandemi Co­vid-19. ”Jadi, pada masa PSBB ber­jalan (April-Mei, red), peru­sahaan tidak melaksanakan pembacaan meter ke rumah pelanggan. Kami menerapkan program Baca Meter Man­diri untuk mencegah penye­baran virus corona saat akti­vitas pembacaan meter ke rumah-rumah pelanggan,” kata Sonny, Kamis (2/7). Akan tetapi, sambung Son­ny, angka pelaporan meter mandiri kurang 10 persen dari total jumlah pelanggan Tirta Pakuan. Pelanggan yang tidak melapor kemudian di­kenakan pemakaian rata-rata enam bulan terakhir. Pada awal Juni, petugas Pem­baca Meter kembali mem­baca meteran ke rumah pe­langgan, sehingga muncul angka ril kubikasi pemakaian air pelanggan. ”Ini yang me­nyebabkan lonjakan pem­bayaran pada Juli, karena nilai tagihan yang muncul adalah nilai kubikasi ril dari pemakaian April-Juni,” ungkap mantan kepala Bagian Keu­angan PDAM Kota Bogor itu. ”Terkait tunggakan yang melonjak, Tirta Pakuan akan menghitung dengan data ril dan bila ada kesalahan dalam penetapan kubikasi, misalnya terlalu tinggi menetapkan nilai rata-rata, maka Tirta Pa­kuan akan melakukan kor­eksi atau penyesuaian dengan mengembalikan kelebihan pembayaran,” sambungnya. Mulai Maret 2020, Sonny menjelaskan, pelanggan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sesuai anjuran pe­merintah untuk menerapkan Social Distancing, Physical Distancing dan WFH dalam menghadapi pandemi Co­vid-19. Dampaknya, masy­arakat lebih banyak meng­gunakan air karena berada di rumah, terutama pada pema­kaian Maret. Sonny pun mempersilakan pelanggan melaporkan kelu­han lonjakan pembayaran rekening air pada Juli ini ke­pada petugas hubungan lang­ganan dengan membawa foto angka stand meter terakhir. Tak hanya itu, lonjakan ta­gihan juga bisa terjadi karena ada kebocoran pada jaringan perpipaan dalam rumah pe­langgan. Selain meluruskan bahwa tidak ada kenaikan tarif, penjelasan ini juga men­jawab keterkejutan masyara­kat akan terjadinya lonjakan tagihan air. Perumda Tirta Pakuan juga menyiapkan opsi cicilan pem­bayaran tagihan jika pema­kaian air sudah sesuai data yang dibaca petugas Pem­baca Meter. ”Untuk infor­masi lebih lanjut, silakan hubungi Call Center di nomor 0251-8324111 dan WA 08111182123. Atau, instal ap­likasi SIMOTIP di playstore,” pungkasnya. (*/mam/py)

Tags

Terkini