metro-bogor

Geliat Budidaya Cupang Rasuki Warga Bogor

Selasa, 7 Juli 2020 | 11:48 WIB

Tren budidaya ikan hias hingga cupang belakangan tengah digandrungi masyarakat. Bahkan, geliat budidaya ikan sedang meroket di kalangan masyarakat. Di Kampung Kukupu, Kedungbadak, Tanahsareal, hampir seluruh warga menggeluti bisnis ini. MELIHAT tingginya antusias warga Bogor, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, Annas S Rasmana, berencana menyediakan lokasi khusus di kawasan Rancamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor, bagi pelaku usaha komoditi ikan hias dan ikan cupang dalam mengembangkan usahanya. Meski tak sebanyak usaha lainnya, sambung Annas, pemerintah harus hadir dan ikut ambil bagian dalam mendorong hal tersebut. ”Dari laporan yang saya terima, komoditi ikan hias dan cupang ini cukup banyak. Bahkan berhasil ekspor ke Jabodetabek. Ini yang harus kita dukung,” ujarnya. Annas menilai ikan hias dan cupang saat ini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Bahkan ketenarannya hampir menyamai tren bersepeda. ”Ini kan animo dan menjadi salah satu pintu rezeki juga bagi pembudidaya, karena sifatnya musiman. Harus kita dorong dong,” ujarnya. Sebagai bentuk dukungan bagi pengusaha ikan hias dan cupang, pihaknya tengah merancang untuk memanfaatkan aset Pemkot Bogor di kawasan Warungnangka, Rancamaya, untuk digunakan pusat budidaya ikan hias dan cupang di kemudian hari. ”Kita dari dinas sedang merencanakan penggunaan ground handling di Rancamaya yang bisa digunakan pusat jual-beli dan pengembangan ikan hias. Kebetulan, lahan kita di sana itu kosong satu tahun. Nah, kita sedang memanfaatkan ini sebagai pusat budidayanya,” jelasnya. Pemanfaatan aset pemkot di kawasan Warungnangka, Rancamaya itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang datang ke Kota Bogor dengan niat mencari ikan hias dan cupang, sekaligus memudahkan pihaknya melakukan pengecekan kepada pembudidaya. ”Ini supaya orang kalau mencari ikan hias dan cupang itu mudah. Akses ke sana gampang, jalan besar dan sarana mendukung. Beberapa lokasi budidaya kan biasanya terpencil dan sempit di perkampungan. Lokasinya juga bisa menampung sekitar 100 pembudidaya. Nah saat ini sedang saya urus konsep dan pengajuannya kepada pak wakil soal ini,” bebernya. Ia menargetkan Agustus ini konsep tersebut bisa langsung direalisasikan. ”Sedang kita urus semuanya. Target kita, penggunaan lahan di sana digratiskan tanpa pungutan. Amanat saya, tolong dijaga kualitas ikannya, karena harga satu ekor cupang kan cukup fantastis bisa mencapai jutaan. Minimal, kita sama-sama jaga brand kualitas ikan hias dan cupang Kota Bogor,” paparnya. (ogi/b/mam/py)

Tags

Terkini