metro-bogor

Pangdam III Siliwangi Pelototi Revitalisasi Situ di Bogor

Selasa, 25 Agustus 2020 | 12:04 WIB

Banyak cara untuk menjaga ketersediaan air tanah. Terutama jelang musim kemarau tiba. Revitalisasi setu, merupakan salah satu cara yang diambil Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, untuk menjaga ketersediaan air tanah jelang kemarau tiba HAL itu pula yang membuat Pang­dam III Siliwangi Mayjen TNI Nugro­ho Budi Wiryanto, bertandang ke Kabupaten Bogor, kemarin. Kedatan­gannya ke Bumi Tegar Beriman dila­kukan dalam acara kunjungan kerja peninjauan setu di wilayah Kodim 0621. Dalam kegiatan tersebut, Nugroho menyambangi tiga setu yang ada di Kabupaten Bogor. Diantaranya, Setu Tlajung Ilir di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Setu Ci­buntu di Komplek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibi­nong, dan Setu Cilala di Desa Jampang, Kecama­tan Kemang. Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, kegiatan terse­but merupakan kerjasama pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), da­lam melakukan normalisasi setu-setu yang ada di wilay­ahnya. Dalam kunjungan ke Setu Cibuntu, LIPI, Cibinong, pi­haknya melakukan normali­sasi setu sedalam tiga meter. ”Selain melakukan pendala­man, kita juga melepaskan puluhan kilogram benih ikan air tawar ke dalam setu,” ka­tanya kepada awak media di sela-sela acara. Bahkan pihaknya juga sem­pat menanam belasan pohon, tepat di bibir setu sebagai upaya penghijauan. Dari data yang dipaparkannya, Kabupaten Bogor memiliki 95 setu yang tersebar di 40 kecamatan. Sehingga setu-setu tersebut masuk juga da­lam tanggungjawabnya. Dirinya juga meminta ke­pada masyarakat dan pemerin­tah wilayah, agar bersama-sama menjaga kelestarian situ dan lingkungan sekitar. Pihaknya juga mengaku siap membantu dalam melaksana­kan program normalisasi setu yang ada. ”Kita juga minta masyarakat ikut merawat. Agar manfaat situ ini bisa dirasakan oleh masyarakat, karna ini kan penampungan air. Jadi kalau­pun nanti musim kemarau masyarakat tetap punya ca­dangan air. Jadi mari sama-sama kita jaga setu ini,” pin­tanya. Kepala Bagian Program dan Pengendalian Pembangunan Setda Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika menilai, se­jatinya keberadaan setu harus bisa memberikan dampak bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Dirinya menilai, penanga­naan setu yang berada langs­ung di bawah BBWS, mem­buat pemerintah daerah terkendala soal penanganaan dan penganggaran. ”Situ itu seharusnya bisa menghidupi masyarakat sekitar. Karna kan selama ini kepentingan situ bukan ada di pemerintah daerah, makannya anggaran daerah tidak ada yang masuk,” ucapnya. Kalaupun nanti pengelolaan situ diserahkan kepada pe­merintah daerah, sambungnya, kolaborasi penanganaan situ tetap mesti dilakukan. Lanta­ran kondisi saat ini yang serba keterbatasan. ”Kalaupun situ nanti dikelola oleh kita, tentu perawatan dan penanganaan­nya juga harus dikolaborasikan tidak bisa sendiri, apalagi di masa pandemi sekarang,” tutupnya. (ogi/a/mam)

Tags

Terkini