Keresahan sejumlah siswa di Kota Bogor yang tidak bisa mengikuti kelas secara online segera terbayarkan. Tak kurang dari 797 titik wifi gratis di 68 kelurahan mulai hari ini bisa diakses siswa. Sehingga para pelajar bisa mengikuti kelas online seperti yang dianjurkan pemerintah. KEPALA Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kota Bogor, Rahmat Hidayat, menerangkan, wifi publik gratis ini merupakan salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mendukung dan memaksimalkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Bogor. ”Alhamdulillah sudah terpasang semua di 797 titik, besok bisa langsung digunakan. Karena kemarin kan banyak siswa yang tidak mampu membeli kuota internet,” katanya. Pemilihan provider untuk wifi publik gratis ini dilakukan masing-masing kelurahan sesuai provider jaringan yang kuat di masing-masing wilayah. Berdasarkan data yang dihimpun Metropolitan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, ada 8.786 siswa tidak mampu di Kota Bogor yang membutuhkan bantuan kuota internet. Di antaranya Kecamatan Tanahsareal ada 1.603 pelajar tidak mampu, Kecamatan Bogor Tengah ada 1.084 pelajar, Kecamatan Bogor Barat ada 1.544 pelajar, Kecamatan Bogor Timur ada 1.051 pelajar dan Kecamatan Bogor Selatan ada 1.761 pelajar. Melihat data tersebut, Kecamatan Bogor Selatan menjadi wilayah yang memiliki jumlah pelajar tidak mampu terbanyak di Kota Bogor. Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh, mengungkapkan, dari 191 RW di Kecamatan Bogor Selatan, titik pemasangan wifi publik gratis ini akan ditempatkan di 210 titik. ”Jadi kan kebutuhan tiap kelurahan itu beda-beda. Contohnya di Rancamaya kita perkirakan akan ditempatkan 27 titik di 10 RW. Ini melihat dari jumlah pelajar di sana,” katanya. Dalam teknisnya, Hidayatulloh bakal menggerakkan karang taruna di wilayah sebagai tim pemantau. ”Kalau personel guru itu kan terbatas, begitu pula dengan personel di kecamatan. Makanya kami akan melibatkan karang taruna. Nanti mereka itu yang jaga titik-titiknya,” bebernya. Hidayatulloh sendiri menuturkan, timnya saat ini tengah mendata siswa/i yang tidak memiliki gawai. Data tersebut nantinya akan disampaikan ke wali kota sebagai pedoman dalam pelaksanaan bantuan Bogor Jaga Asa. ”Jadi nanti dari bantuan Bogor Jaga Asa, para pelajar yang tidak memiliki gawai bisa mendapatkan bantuan. Walaupun HP bekas, setidaknya bisa digunakan untuk belajar selama diberlakukannya sistem PJJ,” ungkapnya. Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Gilang Gugum Gumelar, menilai, setiap program yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat pasti anggota legislatif akan mendukung tersebut. ”Sejauh ini kalau ada langkah memfasilitasi bagi masyarakat kita dari dewan sangat mendukung. Apalagi ini demi mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya. Masih kata anggota DPRD termuda di Kota Bogor ini, pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalan kehidupan yang tidak boleh dilupakan. Meski dalam kondisi pandemi, pemerintah wajib hadir untuk memberikan bantuan kepada siswa/siswi tidak mampu agar tetap bisa mengejar pelajaran. ”Jangan sampai karena pandemi, kita sampai kehilangan satu generasi,” tegas Gilang. Sekadar diketahui, Pemkot Bogor sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,7 miliar untuk pengadaan wifi gratis di 797 titik di Kota Bogor.(dil/c/mam/py)