metro-bogor

Tim Velox BIN 7 Bulan di Lapangan, 210 Titik Disatroni

Rabu, 7 Oktober 2020 | 10:22 WIB

Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh bagian SMKN 1 Cibinong, Selasa (6/10). Selain penyemprotan, tim juga melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap guru dan siswa seputar Covid-19. JURU Bicara Tim Velox BIN, Abdul Razak, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan karena tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah penyangga ibu kota, seperti Cibinong cukup tinggi. ”Kami perwakilan dari BIN selama 7 bulan ini turun ke berbagai wilayah untuk sosialisasi, edukasi dan dekon­taminasi. Di sekolah ini, kita lakukan juga sosialisasi penerapan protokol kesehatan di masa normal baru,” be­bernya. Untuk di Bogor, pihaknya telah melakukan dekontaminasi dan so­sialisasi di beberapa tempat publik seperti di Masjid Amali­yah Ciawi dan Kampus Universitas Juanda. Selain itu, rencananya giat ini akan dilakukan di SMAN 3 Cibinong. ”Kami turun setiap hari ke berbagai wilayah di Jabodetabek dan Jawa Barat. Jadi, bila dihitung sudah 210 titik yang didatangi. Kegiatan ini dilakukan terus-menerus sampai penyebaran tidak ada dan angka positif Covid men­urun, minimal setelah vaksin sudah didistribusikan,” ujar­nya. Abdul menjelaskan, Tim Velox BIN ini diterjunkan dengan memiliki fungsi pen­cegahan dan deteksi dini penyebaran Covid-19. Semen­tara itu, Kepala SMKN 1 Ci­binong, Cucu Salman, men­gatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya penyemprotan dan sosiali­sasi dari Tim Velox BIN ini. ”Manfaatnya buat kami, mulai ada siswa yang masuk dengan syarat diizinkan orang tua dan menerapkan protokol ketat. Tapi, masih ada keter­batasan untuk penyemprotan secara keseluruhan. Kami terbantu dengan Tim Velox yang telah melakukan penyem­protan,” ujarnya. Untuk saat ini, sambung dia, hanya 144 siswa yang datang ke sekolah dari 2.169 total jumlah siswa. Mereka bergantian dua sif dengan siswa lainnya setiap hari. Para siswa yang datang hanya difokuskan untuk belajar kompetensi keahlian, se­dangkan pelajaran umum dilakukan secara daring. Sementara untuk guru hanya 10 persen yang masuk. ”Luas sekolah 3 hektare ada 30 ruang praktik dan ada 45 kelas. Ma­kanya cukup keteteran untuk penyemprotan. Walau perala­tan protokol covid kami sudah tersedia sesuai standar,” tam­bahnya. (cr3/c/feb/py)

Tags

Terkini