METROPOLITAN - ’Belanja yang banyak’ begitu kata wartawan senior, Suseno, saat mengisi materi pelatihan dasar jurnalistik, Minggu (11/10). Tentunya maksud ’belanja’ itu bukan seperti membeli barang di toko, melainkan memiliki makna untuk menggali data dan informasi sebanyak-banyakya saat melakukan peliputan. Pelatihan dasar jurnalistik itu diberikan di Kelas Suka Belajar yang dihadiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar dan mahasiswa, lulusan mahasiswa, anggota organisasi nirlaba serta jurnalis. Sekitar 2 jam materi dasar jurnalistik diberikan, seperti teknik dasar penulisan hingga menyusun perancanaan. ”Ketika kita sudah membuat perencanaan, artinya sebagian kerjaan kita sudah selesai,” kata Suseno. Ia melanjutkan, merancang perencanaan dilakukan untuk mempermudah kerjaan wartawan di lapangan dalam melakukan peliputan. Saat melakukan peliputan, hal yang penting dilakukan adalah mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dengan apa yang telah direncanakan, atau dikenal dengan istilah ’belanja’. ”Dengan mendapatkan informasi yang banyak, maka mengolah beritanya pun akan mudah, dan bisa jadi ada informasi yang menarik untuk bisa dijadikan angle yang diangkat,” tuturnya. Agar bisa mendapatkan informasi yang banyak, selain perencanaan juga dibutuhkan yang namanya membuka jaringan. Selain itu, diperlukan juga rasa ingin tahu yang kuat agar bisa menggali informasi yang kaya. ”Jangan sungkan bertanya dan hilangkan rasa itu,” tambahnya. Selain soal menggali informasi, diajarkan pula bagaimana cara membuat lead atau paragraf utama dalam berita. Suseno mengatakan kalau lead itu ibarat etalase sebuah toko. ”Sebisa mungkin yang menarik itu yang ditampilkan di depan,” tuturnya. Suseno juga menanamkan kepada para peserta bahwa esensi dari sebuah berita adalah yang bermanfaat untuk orang banyak. Sementara itu, seorang peserta, Maulana, mengaku beruntung bisa mengikuti kelas jurnalistik ini secara gratis dan bisa menambah pengetahuan. ”Banyak ilmu yang didapat, terutama soal pekerjaan jurnalis. Saya memang ingin jadi jurnalis juga,” kata lulusan Mahasiswa Akademi Telekomunikasi Bogor ini. Founder kelas Suka Belajar, Nadia, mengaku sudah banyak kelas yang diadakan olehnya yang berguna untuk menambah ilmu atau kemampuan banyak orang. ”Untuk kelas jurnalistik ini diikuti 15 peserta dan kita berikan sertifikat. Sudah banyak kelas yang kita adakan, seperti kelas Spa, kelas jamu dan nanti minggu depan ada kelas bagaimana mengembangkan bisnis digital,” ucapnya. Semua kelas yang ia gelar di rumah pribadinya di Sindangbarang, Bogor Barat, Kota Bogor ini tidak dipungut biaya. (cr3/b/mam/py)