Hanya berjarak beberapa kilometer dari pusat pemerintahan, di Kabupaten Bogor rupanya masih banyak jalan yang kondisinya memprihatinkan. Seperti di Jalan Pabuaran, Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede yang mengalami rusak berat. Hingga kini jalan yang mirip empang (kolam ikan, red) itu belum juga diperbaiki. Padahal, jalan tersebut penghubung Kecamatan Bojonggede dengan Citayam, Kota Depok PANTAUAN Metropolitan, di sejumlah titik terdapat lubang hampir menutupi sebagian besar badan jalan. Terlebih jika hujan mengguyur, jalan tersebut bak kolam ikan. Hal itu tentu menyulitkan dan membahayakan bagi pengendara yang melintas. Sampai-sampai ada yang terpaksa melawan arus hanya untuk menghindari kubangan di tengah jalan itu. Diperkirakan kedalaman lubang tersebut bisa mencapai 30 hingga 40 cm. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya drainase di jalan tersebut yang membuat jalan mudah tergenang air. Hal ini tak jarang membuat sejumlah kendaraan roda dua mengalami mati mesin. Warga sekitar, Wapiyah (43), menjelaskan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak Maret lalu. Bahkan semakin parah saat memasuki musim penghujan. ”Apalagi kalau musim hujan sudah tidak tahu lagi deh itu jalan atau kolam ikan,” katanya. Bahkan, tak sedikit kendaraan roda dua dan roda empat yang menjadi korban saat melintas di jalan tersebut. ”Kemarin ada pengendara motor yang jatuh, karena kaget kalau kubangannya cukup dalam. Pernah juga ada mobil yang bannya tersangkut karena slip,” tuturnya. Tak hanya itu, kondisi jalan juga berdampak pada kemacetan dan penumpukan kendaraan yang kerapkali terjadi di sana. Terlebih saat kondisi air di kubangan jalan sedang tinggi akibat hujan. ”Kalau pagi sama malam kan pada pulang kerja, biasa macet dari Pos Polisi Pasar Citayam sampai Perumahan Depag. Ya, gara-gara kendaraan melaju pelan, kan mereka takut juga terperosok di dalam kubangan itu, makanya macet,” terangnya. Sementara itu, Lurah Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Romli, mengatakan, jalan tersebut akan diperbaiki pada 2021, mengingat tim dari dinas terkait sempat survei di lokasi untuk peningkatan jalan. Bahkan, peningkatan kualitas jalan sempat diajukan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2020. Namun lantaran kondisi pandemi Covid-19, anggaran tersebut terpaksa direfokusing untuk penanganan Covid-19. ”Sebenarnya sudah direncanakan pemda, tapi mungkin karena Covid-19 perbaikan jalan tersebut tertunda. Tapi intinya 2021 ya mulai perbaikan untuk peningkatan jalan dari Jembatan Gantung sampai Pintu Air,” ungkapnya. Ia menegaskan, perbaikan jalan tersebut merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bogor, mengingat dirinya kerap menjadi sasaran warga menagih perbaikan jalan tersebut. ”Ini jalan Kabupaten Bogor, jadi kewenangannya ada di Pemda, di PUPR. Soalnya saya juga sering ditanyain warga soal jalan ini. Kita kan sudah coba anggarkan di tahun ini, tapi karena Covid-19 jadi tertunda. Intinya, kita akan coba masukkan kembali ini pada 2021. Semoga bisa terealisasi tahun depan,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)