metro-bogor

Duh, Stok Daging Sapi di Bogor Berkurang

Kamis, 21 Januari 2021 | 11:01 WIB
ilustrasi

METROPOLITAN – Bere­darnya isu aksi mogok dagang dari pedagang sapi se-Jabo­detabek nampaknya belum berlaku di Kota dan Kabupa­ten Bogor. Pantauan Metro­politan, di sejumlah pasar pedagang daging sapi masih berjualan seperti biasa. Namun dengan beredarnya kabar tersebut, stok daging sapi yang biasanya banyak kini berkurang. Seperti di Pasar Jambu Dua misalnya, dari empat lapak pedagang daging sapi, keem­patnya masih berdagang seperti biasa dan tidak menge­tahui pemberitahuan akan melakukan aksi mogok. “Di Jambu Dua masih aman. Tidak ada info akan ada aksi mogok dagang dari pe­dagang seperti yang dilaku­kan pedagang tahu dan tempe saat awal tahun lalu,” ujar Kepala Unit Pasar Jam­bu Dua, Hilman Hafitiavani, kepada Metropolitan, Rabu (20/1). Dari Perumda Pasar Pa­kuan Jaya (PPJ) sejak tahun lalu, harga daging sapi me­mang tak pernah mengalami penurunan. Harga stabil di kisaran Rp115.000 per kilo­gram. Direktur Utama Perumda PPJ, Muzakkir, mengatakan, meski tidak ada aksi mogok, terjadi pengurangan jumlah pemotongan sapi dan stok daging yang masuk ke pasar di Kota Bogor. “Pedagang masih berjualan, tapi jumlah sapi yang dipotong jadi berkurang. Yang tadinya 30 kilogram sehari, sekarang jadi 20 kilogram,” katanya. Sedangkan untuk harga Ja­nuari ini, daging sapi murni ada di kisaran Rp120.000 per kilogram dan jeroannya Rp97.000 yang terdiri dari bagian badan ternak yang telah disembelih, dikuliti, dikeluarkan isi perutnya dan dipotong kaki bagian bawah serta kepalanya. Awalnya aksi tersebut bak­al dilakukan sejumlah pe­dagang daging yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI). Hal itu karena beberapa waktu lalu, para pedagang tahu sempat menggelar aksi mogok berjualan lanta­ran harga bahan baku pem­buatan tahu, yakni kacang kedelai, mengalami pening­katan harga yang cukup tinggi di pasaran. Sehingga menyebabkan langkanya tahu di sejumlah pasar tra­disional. Sementara itu, Humas Pe­rusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga, Isni Jayanti, mengaku sempat mendengar kabar tersebut. Namun berdasarkan laporan di lapangan, sampai saat ini para pedagang daging masih berjualan seperti biasa. “Kemarin dan hari ini kami sudah cek lapangan. Para pedagang sapi di pasar-pasar masih berjualan seperti bia­sa. Walaupun ada kabar mogok jualan yang beredar, seper­tinya itu tak berpengaruh kepada pasar-pasar di Kabu­paten Bogor,” katanya. Sejak awal Januari sampai saat ini, harga daging di pasar tradisional di Kabupaten Bo­gor tergolong stabil dan mi­nim lonjakan harga. “Untuk satu kilogram harga daging sapi di pasar berkisar di angka Rp110 ribu per ki­logramnya. Paling tinggi itu Rp115 ribu per kilogram,” paparnya. Selain itu, pihaknya juga belum bisa memastikan apa penyebab munculnya wa­cana mogok jualan dari para pedagang sapi tersebut. “Kami belum tahu penyebab­nya apa, mungkin itu hanya di Jakarta. Kalau di Kabupa­ten Bogor masih seperti bi­asa,” tandas Isni. (dil/ogi/c/ mam/py)

Tags

Terkini