metro-bogor

Jalan Kayumanis-Kencana Rusak Terus, Tahun Ini Harus Mulus

Kamis, 28 Januari 2021 | 11:10 WIB

Sebuah papan usang bertuliskan ’Hati-hati Jalan Retak Longsor’ berdiri di bahu jalan Kayumanis-Kencana, Kampung Setuasem, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Jalan tembus menuju Stasiun Cilebut itu jadi langganan rusak. PAPAN yang sudah berdiri selama satu tahun ini jadi satu-satunya penyelamat bagi pengguna jalan yang melintas di jalan selebar enam meter. Sisi jalan yang longsor, membuat pengen­dara harus bergantian jika ingin melintas di jalan ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pun menganggarkan Rp2 miliar untuk perbaikan jalan Kay­umanis dan struktur jembatan yang mengalami kerusakan akibat longsor. ”Kami sudah anggarkan se­kitar Rp2 miliar untuk per­baikan jalan dan jembatan. Mudah-mudahan bisa diten­der Februari dan paling lam­bat Mei sudah bisa dikerjakan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan dan Kebina­margaan pada Dinas PUPR Kota Bogor, Dadan Hamdani, kepada Metropolitan, Rabu (27/1). Dadan mengungkapkan, kerusakan jalan di Jalan Kay­umanis ini tergolong parah, sehingga perlu dilakukan pengecoran jalan. Sedangkan untuk penyebab kerusakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tim Dinas PUPR Kota Bogor, diakibatkan sistem drainase yang tidak berope­rasi. Sementara untuk jalan yang akan diperbaiki, menurut perhitungan Tim Dinas PUPR Kota Bogor sekitar delapan meter. ”Jadi banyak yang terkena air. Jalanan ini kan terbuat dari aspal, kena air jadinya mudah rusak ya. Lalin juga suka ramai, sehingga di titik-titik tertentu harus dicor se­pertinya,” terangnya. Tidak cuma Jalan Kayuma­nis-Kencana, berdasarkan data PUPR, ada 719 kilometer jalan yang masuk prioritas pemeliharaan jalan. ”Tidak hanya jalanan sepanjang 719 kilometer, anggaran sebesar Rp18 miliar ini juga meliputi pemeliharaan trotoar dan drainase,” terang Kabid Pe­meliharaan Kebinamargaan pada Dinas PUPR, Tri Eko Mardojo. Meski begitu, Eko menje­laskan, pemeliharaan jalan sendiri kemungkinan baru bisa dilaksanakan pada Maret 2021. Sebab, sebelum diper­baiki pihaknya perlu melaku­kan survei lapangan terlebih dulu. ”Kita melakukan survei dulu dan itu memakan waktu satu sampai tiga bulan,” ujar­nya. Khusus Bidang Pemeliha­raan Jalan, Eko menerangkan bahwa pemeliharaan jalan yang dimaksud adalah penam­balan jalan berlubang. Semen­tara pemeliharaan jalan yang perlu dikonstruksi ulang ada di bidang pembangunan. Jika masyarakat menemukan ruas jalan rusak, sambung Eko, bisa dilaporkan melalui apli­kasi Si Badra. ”Jadi, kita siap menerima laporan dari Si Badra. Kalau ada masyarakat yang mau mengadukan jala­nan rusak bisa ke Si Badra,” terangnya. Berdasarkan data dari Di­nas PUPR tahun lalu, dari total 719,385 meter ruas ja­lan di Kota Bogor, kondisi jalan yang tergolong masih baik sepanjang 587,701 ki­lometer. Lalu, kondisi jalan rusak ringan 131,584 kilo­meter dan jalan tergolong rusak berat 0,1 kilometer. (dil/c/feb/py)

Tags

Terkini