Angka kasus kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor terus bertambah. Bahkan, di RSUD Cibinong hampir setiap hari ada saja pasien Covid-19 yang meninggal hingga membuat petugas jenazah kewalahan. DIREKTUR Utama RSUD Cibinong, Wahyu Eko Widiharso, mengatakan, sejak Maret 2020 hampir 500 pasien Covid-19 meninggal di RSUD Cibinong. “Di RSUD Cibinong yang meninggal dari Maret itu hampir 500 orang,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (27/1). Menurutnya, setiap hari hampir ada saja pasien Covid-19 yang meninggal. Bahkan dalam sehari, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bisa mencapai lima orang. “Tiap hari kadang-kadang bisa sampai lima orang yang meninggal (pasien Covid, red),” ungkapnya. Kondisi ini, sambung Wahyu, tentu cukup membuat pihak rumah sakit, khususnya petugas kamar mayat, keteteran. Sebab, jenazah pasien Covid-19 harus ditangani secara khusus. Sementara jumlah petugas jenazah ada sembilan orang. Wahyu Eko mengaku sudah menambah petugas kamar mayat untuk memaksimalkan penanganan. Meski setiap harinya cukup sibuk, para petugas ini tidak ada yang terpapar Covid-19 hingga saat ini. “Yang kelelahan ya bagian kamar mayat, penanganannya kan khusus. Tenaga pemulasaran juga kita tambah dari tiga jadi enam. Sehat semua, nggak ada yang terpapar. Pemulasaran (jenazah Covid-19) ada SOP, dipisahkan juga,” terangnya. Tidak hanya itu, Wahyu Eko mengaku sudah mengajukan permohonan anggaran ke Pemkab Bogor untuk memaksimalkan penanganan Covid-19. “Permohonan anggaran sedang disusun. Di sini juga antre (pasien Covid), makanya kita sedang ajukan anggaran supaya bisa cepat ditambah lagi ruangannya,” terangnya. Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Halim, menilai, Pemkab Bogor seharusnya bisa lebih fokus dalam penanganan Covid-19, baik dari segi pencegahan, penanganan hingga pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Sejauh ini, dirinya melihat penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor belum maksimal, baik di level desa hingga kecamatan. ”Semuanya harus utuh, baik dari pencegahan hingga penanganan. Kalau saat ini kami melihat masih setengah-setengah,” katanya. Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga meminta tidak hanya ketersediaan ruang isolasi khusus penanganan pasien Covid-19, aspek lainnya pun harus diperhatikan. ”Sampai saat ini, pemkab masih disibukkan dengan upaya meningkatkan kapasitas ruangan. Tapi di satu sisi, hal seperti ini justru luput,”terangnya. Ia pun meminta Pemkab Bogor lebih serius dalam menangani Covid-19. Tidak hanya soal keterisian ruang khusus penanganan pasien Covid-19, tapi juga dalam segala hal. ”Saya minta semua penanganan Covid-19 dari hal terkecil harus diperhatikan,” tegasnya. Tak hanya itu, ia juga meminta 19 rekomendasi DPRD Kabupaten Bogor untuk Pemkab Bogor agar menjadi catatan dan perhatian. ”Dalam 19 rekomendasi itu sudah ada kok, tinggal direalisasikan. Kami harap 19 rekomendasi ini bisa jadi perhatian agar penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor lebih baik lagi,” tutupnya. (ogi/c/fin/ py)