metro-bogor

RSUD Cibinong Kewalahan Tangani Pengidap Covid, Dalam Sehari Lima Pasien Meninggal

Jumat, 29 Januari 2021 | 11:10 WIB

Angka kasus kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor terus bertambah. Bahkan, di RSUD Cibinong hampir setiap hari ada saja pasien Covid-19 yang meninggal hingga membuat petugas jenazah kewalahan. DIREKTUR Utama RSUD Cibinong, Wahyu Eko Widi­harso, mengatakan, sejak Maret 2020 hampir 500 pasien Covid-19 meninggal di RSUD Cibinong. “Di RSUD Cibinong yang meninggal dari Maret itu hampir 500 orang,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (27/1). Menurutnya, setiap hari hampir ada saja pasien Co­vid-19 yang meninggal. Bah­kan dalam sehari, jumlah pasien Covid-19 yang mening­gal bisa mencapai lima orang. “Tiap hari kadang-kadang bisa sampai lima orang yang meninggal (pasien Covid, red),” ungkapnya. Kondisi ini, sambung Wahyu, tentu cukup membuat pihak rumah sakit, khususnya pe­tugas kamar mayat, keteteran. Sebab, jenazah pasien Covid-19 harus ditangani secara khu­sus. Sementara jumlah petu­gas jenazah ada sembilan orang. Wahyu Eko mengaku sudah menambah petugas kamar mayat untuk memaksimalkan penanganan. Meski setiap harinya cukup sibuk, para petugas ini tidak ada yang terpapar Covid-19 hingga saat ini. “Yang kelelahan ya ba­gian kamar mayat, penanga­nannya kan khusus. Tenaga pemulasaran juga kita tambah dari tiga jadi enam. Sehat se­mua, nggak ada yang terpapar. Pemulasaran (jenazah Co­vid-19) ada SOP, dipisahkan juga,” terangnya. Tidak hanya itu, Wahyu Eko mengaku sudah mengajukan permohonan anggaran ke Pemkab Bogor untuk memak­simalkan penanganan Co­vid-19. “Permohonan ang­garan sedang disusun. Di sini juga antre (pasien Covid), makanya kita sedang ajukan anggaran supaya bisa cepat ditambah lagi ruangannya,” terangnya. Ketua Komisi IV DPRD Ka­bupaten Bogor, Muad Halim, menilai, Pemkab Bogor se­harusnya bisa lebih fokus dalam penanganan Covid-19, baik dari segi pencegahan, penanganan hingga pemu­lasaran jenazah pasien Co­vid-19. Sejauh ini, dirinya melihat penanganan Covid-19 di Ka­bupaten Bogor belum mak­simal, baik di level desa hingga kecamatan. ”Semuanya harus utuh, baik dari pence­gahan hingga penanganan. Kalau saat ini kami melihat masih setengah-setengah,” katanya. Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga meminta tidak hanya ketersediaan ruang isolasi khusus penanganan pasien Covid-19, aspek lainnya pun harus diperhatikan. ”Sampai saat ini, pemkab masih disi­bukkan dengan upaya me­ningkatkan kapasitas ruangan. Tapi di satu sisi, hal seperti ini justru luput,”terangnya. Ia pun meminta Pemkab Bogor lebih serius dalam me­nangani Covid-19. Tidak ha­nya soal keterisian ruang khusus penanganan pasien Covid-19, tapi juga dalam segala hal. ”Saya minta semua penanganan Covid-19 dari hal terkecil harus diperhati­kan,” tegasnya. Tak hanya itu, ia juga me­minta 19 rekomendasi DPRD Kabupaten Bogor untuk Pem­kab Bogor agar menjadi ca­tatan dan perhatian. ”Dalam 19 rekomendasi itu sudah ada kok, tinggal direalisasikan. Kami harap 19 rekomendasi ini bisa jadi perhatian agar penanganan Covid-19 di Ka­bupaten Bogor lebih baik lagi,” tutupnya. (ogi/c/fin/ py)

Tags

Terkini