metro-bogor

Imbas Pembangunan Double Track, Dua Jalan Ditutup Enam Bulan

Rabu, 24 Februari 2021 | 11:50 WIB

Mulai Rabu (24/2), Polresta Bogor Kota bakal mengalihkan arus lalu lintas (lalin) di dua titik jalan hingga enam bulan ke depan. Jalan Raya Pahlawan arah Empang dan sebaliknya serta ruas Jalan Raya Paledang tidak dapat dilalui sementara imbas pembangunan jalur rel ganda atau double track. KANIT Turjawali pada Pol­resta Bogor Kota, AKP Budi Suratman, mengatakan, selain mengalihkan arus, petugas juga sudah menyiapkan jem­batan sementara atau jemba­tan bailey untuk kedua jalur tersebut. Sudah dilakukan dua kali uji coba bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. “Jadi, pada Rabu (24/2) mulai pengalihan arus dan pembongkaran jembatan mulai jam 08:00 WIB sampai enam bulan ke depan,” kata Budi, Selasa (23/2). Budi menjelaskan, pengali­han arus tersebut dilaksana­kan karena dalam proyek rel ganda sesi satu dan dua ini terdapat kegiatan pembong­karan jembatan. Di mana pengerjaannya dilaksanakan sepanjang hari. “Jadi, pelaks­anaan pengalihan arus pagi ketemu pagi lagi,” tuturnya. Tak hanya itu, Budi mene­gaskan, kendaraan besar seperti bus dan truk tronton tidak bisa melewati kedua jalur tersebut, baik di Jalan Pahlawan maupun Jalan Pa­ledang. Bahkan, petugas menempatkan alat pengukur kendaraan di dekat Jalan Pahlawan, tepatnya di Sim­pang Bogor Nirwana Resi­dence (BNR) agar tak ada kendaraan besar yang bisa menerobos. “Yang bisa melin­tas di jalur Empang adalah kendaraan umum. Kecuali tronton atau kendaraan be­sar, sehingga tidak bisa me­masuki jalur seputaran Em­pang,” tegasnya. Sama halnya dengan Jalan Paledang, petugas akan di­tempatkan di pertigaan Bank BNI. Sehingga kendaraan yang bisa memasuki Jalan Paledang hanya kendaraan umum dan kendaraan pribadi, kecuali kendaraan besar. Budi menambahkan, Sat­lantas Polresta Bogor Kota bersama Dishub Kota Bogor juga melakukan imbauan dan sosialisasi melalui sosial me­dia. Selain itu, pihak proyek juga langsung menyampaikan ke masyarakat agar mengam­bil jalur yang lebih baik. “Nanti ada plang atau im­bauan di titik simpul, teru­tama di Simpang Ekaloka­sari, di Internasional Motor maupun di Simpang BNR, sekaligus di BNI, di PLN Pa­ledang maupun di seputaran Jembatan Merah,” tuturnya. Di lokasi yang sama, Koor­dinator Lapangan pada proy­ek double track, Nugroho, mengatakan, estimasi peng­erjaan double track sesi satu dan dua ini ditarget lima hingga enam bulan. “Esti­masi pekerjaan itu sekitar lima sampai enam bulan. Mulai dari kita bongkar jem­batan lama sampai pembua­tan jembatan baru. Ini sesi kedua,” ujarnya. Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wi­layah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, memaparkan, pembangunan double track Bogor-Sukabumi segmen Paledang-Cicurug sudah mencapai 70 persen. Pembangunan segmen ter­sebut ditarget selesai tahun ini. “Total progres fisik untuk Kegiatan Pembangunan Ja­lur Ganda KA Lintas Bogor– Sukabumi segmen Paledang– Cicurug sudah mencapai 70 persen, dengan rencana progres 100 persen pada 2021,” katanya. Erni menjelaskan, terdapat kendala dan permasalahan pada pembangunan double track, terutama pada segmen Paledang–Ciomas. Di mana posisi track eksisting berada di pemukiman penduduk. Bahkan, Erni mengatakan, sebagian lahan tersebut su­dah tergerus. Lahan ROW pun sudah berada di Sungai Cisadane, sehingga memer­lukan penanganan khusus. “Selain itu, kondisi morfo­logi Kabupaten Bogor seba­gian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pe­gunungan yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt yang memiliki sifat jenis batuan relatif lulus air, di mana ke­mampuannya meresapkan air hujan tergolong besar,” pungkasnya. (ryn/mam/py)

Tags

Terkini