METROPOLITAN – Rencana pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) hingga kini belum jelas juntrungannya. Bahkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 Kabupaten Bogor tidak cukup untuk melanjutkan pembangunan jalan yang baru memiliki panjang 2,4 kilometer dari total 14 kilometer. Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk mengajukan bantuan ke pemerintah pusat sebesar Rp1,7 triliun pun didukung Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. ”APBD kita nggak bisa menyelesaikannya. Karena anggaran yang kita siapkan hanya untuk pembebasan lahan, tapi tentunya Kabupaten Bogor ini merupakan pusat penyangga ibu kota dan sangat dekat dengan ibu kota negara. Mudah-mudahan kondisi keuangan bangsa kita baik dan APBN bagus bisa membantu,” beber Rudy kepada Metropolitan, Kamis (18/3). Tidak hanya pembangunan Jalan Bomang, tambah Rudy, proyek pembangunan jalan Poros Timur Tengah (PTT) atau yang dikenal sebagai jalan Puncak II perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Untuk itu, Rudy akan mendukung Bupati Bogor Ade Yasin dalam melobi pemerintah pusat agar dua pembangunan yang belum jelas kapan selesainya itu segera terealisasikan. ”Jalur Bomang itu ada beberapa pembangunan fly over yang cukup panjang. Kalau yang sekarang kan belum terbangun. Kepala daerah kita sedang kencang komunikasi dengan pusat. Mudah-mudahan ini bisa selesai dan akan saya dukung,” paparnya. Menurutnya, proyek pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) saat ini tidak dapat dilanjutkan. Sebab, anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan megaproyek itu terbilang cukup besar. Untuk memastikan kelanjutan proyek yang ditargetkan selesai pada 2023 ini, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengaku akan meminta bantuan dana ke pemerintah pusat sebesar Rp1,7 triliun. ”Saya akan ajukan ke pusat, karena pembiayaannya besar sekitar Rp1,7 triliun,” kata wanita yang akrab disapa AY ini. Menurut AY, pengajuan bantuan ini bukan tanpa alasan. Pembangunan Jalan Bomang akan berpengaruh pada aksesibilitas wilayah di sekitar Bogor. Sehingga wajar ketika Pemkab Bogor meminta bantuan pusat untuk melanjutkan pembangunan. ”Jadi, saya minta ini dibantu pusat, karena aksesibilitas tidak hanya untuk wilayah kita, tapi juga menyambungkan wilayah Tangerang, wilayah seputar kita dan DKI Jakarta,” paparnya. (dil/a/mam/py)