metro-bogor

Balada Proyek Bomang yang Belum Usai

Jumat, 19 Maret 2021 | 11:10 WIB

METROPOLITAN – Ren­cana pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bom­ang) hingga kini belum jelas juntrungannya. Bahkan, Ang­garan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 Kabu­paten Bogor tidak cukup un­tuk melanjutkan pembangu­nan jalan yang baru memi­liki panjang 2,4 kilometer dari total 14 kilometer. Langkah Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Bogor untuk mengajukan bantuan ke pe­merintah pusat sebesar Rp1,7 triliun pun didukung Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. ”APBD kita nggak bisa me­nyelesaikannya. Karena ang­garan yang kita siapkan hanya untuk pembebasan lahan, tapi tentunya Kabupaten Bo­gor ini merupakan pusat penyangga ibu kota dan sang­at dekat dengan ibu kota ne­gara. Mudah-mudahan kon­disi keuangan bangsa kita baik dan APBN bagus bisa mem­bantu,” beber Rudy kepada Metropolitan, Kamis (18/3). Tidak hanya pembangunan Jalan Bomang, tambah Rudy, proyek pembangunan jalan Poros Timur Tengah (PTT) atau yang dikenal sebagai jalan Puncak II perlu menda­pat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan Pe­merintah Kabupaten (Pem­kab) Cianjur. Untuk itu, Rudy akan men­dukung Bupati Bogor Ade Yasin dalam melobi pemerin­tah pusat agar dua pembangu­nan yang belum jelas kapan selesainya itu segera tereali­sasikan. ”Jalur Bomang itu ada be­berapa pembangunan fly over yang cukup panjang. Kalau yang sekarang kan belum ter­bangun. Kepala daerah kita sedang kencang komunikasi dengan pusat. Mudah-muda­han ini bisa selesai dan akan saya dukung,” paparnya. Menurutnya, proyek pembangunan Jalan Bojong­gede-Kemang (Bomang) saat ini tidak dapat dilanjutkan. Sebab, anggaran yang dibu­tuhkan untuk melanjutkan pembangunan megaproyek itu terbilang cukup besar. Untuk memastikan kela­njutan proyek yang ditarget­kan selesai pada 2023 ini, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengaku akan meminta ban­tuan dana ke pemerintah pusat sebesar Rp1,7 triliun. ”Saya akan ajukan ke pusat, karena pembiayaannya be­sar sekitar Rp1,7 triliun,” kata wanita yang akrab dis­apa AY ini. Menurut AY, pengajuan ban­tuan ini bukan tanpa alasan. Pembangunan Jalan Bomang akan berpengaruh pada ak­sesibilitas wilayah di sekitar Bogor. Sehingga wajar ketika Pemkab Bogor meminta ban­tuan pusat untuk melanjutkan pembangunan. ”Jadi, saya minta ini diban­tu pusat, karena aksesibilitas tidak hanya untuk wilayah kita, tapi juga menyambung­kan wilayah Tangerang, wi­layah seputar kita dan DKI Jakarta,” paparnya. (dil/a/mam/py)

Tags

Terkini