Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama Perumda Pasar Tohaga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Muspika Citeureup memantau pergerakan harga bahan pokok di Pasar Citeureup II jelang puasa Ramadan, Senin (12/4). Hasil pemantauan, harga sejumlah komoditi seperti daging sapi dan daging ayam kian mencekik. HARGA daging sapi yang semula berkisar antara Rp110.000 hingga Rp115.000 per kilogram, kini mencapai Rp130.000 hingga 150.000 per kilogram. Sementara harga daging ayam, yang semula di kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram, per 12 April naik menjadi Rp40.000 hingga Rp43.000. Wabup Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan, meski ada kenaikan harga, ketersediaan stok pangan relatif aman. Namun, politisi Gerindra ini menegaskan kepada dinas terkait untuk melakukan operasi pasar secara terus-menerus. Tujuannya untuk mencegah kenaikan lebih tinggi. “Ketersediaan stok pangan relatif aman, walau terjadi kenaikan di beberapa komoditas. Untuk itu, saya instruksikan pada dinas terkait membuat bazar murah Ramadan pada H-7 Idul Fitri,” tegas Iwan. Kepada para pedagang, Iwan juga mengimbau untuk terus berkoordinasi dengan Perumda Pasar Tohaga tentang informasi ketersediaan barang dan melaporkan pergerakan harga setiap harinya. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, membenarkan ada kenaikan harga jelang Ramadan. Menurutnya, kenaikan harga biasanya terjadi ketika permintaan pasar meningkat. “Kami terus pantau fluktuasi harga serta ketersediaan stok barang. Operasi pasar memang diperlukan untuk mengintervensi harga, terutama kebutuhan pokok yang selalu melonjak tajam jelang hari raya,” terangnya. Menurutnya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar stabilitas harga pangan terjaga sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. “Di lapangan kami bentuk Satgas Ramadan untuk memantau itu semua,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor, Nuradi, menyebutkan, operasi pasar yang dilakukan Pemkab Bogor akan menjadi bahan evaluasi ke depan. Ia tak menampik adanya kenaikan harga yang tidak masuk akal jelang puasa ini. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan terkait daging ayam, telur dan daging sapi, kenapa bisa mahal, ada apa, makanya tadi Pak Wabup minta kita intervensi, termasuk mengevaluasi ini,” paparnya. Pihaknya pun segera menggelar rapat evaluasi bersama dinas-dinas yang berkaitan dengan pengendalian harga bahan makan ini. Termasuk dari PD Pasar Tohaga. “Kami sudah koordinasikan dan akan kami undang dinas terkait untuk rapat karena ini kan baru awal,” katanya. Meski begitu, ia menuturkan bahwa harga cabai yang sempat mengalami lonjakan harga beberapa waktu lalu mulai turun. “Cabai sempat mahal kan ya, tapi sekarang sudah Rp60.000 per kilogram, biasanya Rp80.000 sampai Rp120.000 per kilogram. Ini berkat intervensi dinas terkait untuk mengembalikan harganya,” tutupnya. (fin/ryn/py)