METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi menonaktifkan operasional RS Lapangan Kota Bogor. Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqien, meminta pemkot segera melakukan ekspos terkait pelayanan yang sudah dilakukan di RS Lapangan selama beroperasi. “Pemutusan RS Lapangan ini dihentikan atau tidak, alasannya harus by data dan kebutuhan riil. Kalau angka Covid-19 sudah melandai dan disampaikan secara statistik dengan angka dan akurat, dengan cara Pemkot Bogor melakukan ekspos,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (21/4). Menurut politisi Gerindra ini, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang utuh tentang kondisi pasien Covid-19 terkini dan kebutuhan sarana-prasarana bagi masyarakat yang terpapar Covid-19. Sehingga kajian terkait kondisi terkini Kota Bogor di tengah pandemi Covid-19 perlu dipaparkan Pemkot Bogor. “Publik perlu tahu kalau Bogor angkanya kini sudah menurun secara statis dan riil, harus disampaikan kepada masyarakat. Di mana data yang disampaikan itu berdasarkan kecamatan atau kelurahan, sehingga keputusan ini sangat tepat, karena kasusnya sudah menurun,” jelas pria yang akrab disapa JM itu. Menurutnya, keberadaan RS Lapangan atau fasilitas pelayanan pasien Covid-19 lainnya masih perlu dimaksimalkan lagi. Sebab, hingga kini ia mengaku masih mendapati ada warga yang melakukan isolasi mandiri. Padahal seharusnya sudah tidak boleh ada lagi yang melakukan isolasi mandiri untuk memutus rantai penyebaran di klaster keluarga. “Tapi faktanya masih ada beberapa yang melakukan isolasi mandiri yang perlu kita perhatikan,” pungkasnya. (dil/c/ryn/mam/py)