METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan Program Bogor Mengaji untuk mengentaskan Buta Baca Alquran. Program tersebut diluncurkan serentak di 68 kelurahan dengan sasaran 2.000 orang pralansia yang belum dapat mengaji. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menuturkan, Program Bogor Mengaji akan berjalan enam bulan. Setiap kelurahan kurang lebih ada 30 warga pralansia yang akan diajar mengaji. “Bogor Mengaji ini pertama kali diluncurkan untuk memberantas buta huruf Alquran. Honor guru mengajinya didapat dari sumbangan infak Hamba Allah yang menyisihkan rezekinya. Kami optimis angkatan pertama Bogor Mengaji ini berjalan lancar,” ujar Bima Arya usai peluncuran Bogor Mengaji di Masjid Al Mujahidin, Kelurahan Mekarwangi, Tanahsareal. Menurut Bima Arya, program tersebut merupakan ikhtiar untuk membebaskan Kota Bogor dari buta baca Alquran. Setidaknya ada 83 pembimbing yang terlibat dalam program Bogor Mengaji. Ia juga berharap program tersebut terus berjalan dan pesertanya semakin bertambah. “Insya Allah, kita mulai ikhtiar untuk bersama-sama memperbaiki bacaan Alquran kita semua. Tradisi tadarus dan khataman di Bogor sudah ada sejak lama. Alangkah baiknya kita menyempurnakan lafaz, termasuk juga bagi kita para pimpinan sampai semua warga,” ujarnya. Selain fokus pada Program Bogor Mengaji, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga memberikan insentif kepada guru mengaji. Bima Arya menyebutkan, sasaran Pemkot Bogor adalah guru mengaji yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Setidaknya ada 2.800 guru ngaji yang akan diberikan kartu Bogor Mengaji. “Kita berikan insentif dalam bentuk ATM yang di dalamnya ada fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Untuk BPJS Ketenagakerjaan bagi Guru Mengaji ini baru pertama kali diluncurkan,” katanya. Dari tahun ke tahun, sambung Bima Arya, Pemkot Bogor terus menambah jumlah penerima insentif bagi guru ngaji. Pada peluncuran insentif guru mengaji tiga tahun lalu, anggaran yang digelontorkan sekitar Rp3 miliar. Saat ini total anggaran untuk insentif guru mengaji mencapai Rp5 miliar lebih. “Jumlahnya terus ditambah. Kalau dulu nominalnya Rp100.000 setiap bulan sekarang Rp150.000,” ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Kota Bogor, Asep Kartiwa. Menurutnya, Pemkot Bogor juga bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait pencairan insentif guru mengaji. Jika dulu pencairan dilakukan per enam bulan sekali, saat ini sudah bisa dicairkan setiap bulan selama saldo masih mencukupi. (pr/mam/py)