metro-bogor

Pegawai TPU tak Dapat Insentif saat Memakamkan Korban Covid-19

Jumat, 18 Juni 2021 | 11:10 WIB

METROPOLITAN - Bertaruh nyawa untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19 yang telah pupus, para petugas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Bogor bekerja siang dan malam memakamkan para korban virus asal Tiongkok itu. Salah seorang petugas makam dari TPU Kayumanis, Hadi, mengatakan, untuk pasien Covid-19 yang dimakamkan di sini sudah ada sekitar 250 lebih. Pemakaman pun dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes), baik siang maupun malam. ”Untuk pe­makaman pasien Covid-19 itu dilakukan petugas secara bergiliran,” ujarnya. Ketika disinggung soal per­hatian pemerintah terhadap petugas penggali makam, Hadi mengaku tidak ada in­sentif maupun tunjangan yang diberikan pemerintah, baik berupa uang maupun vitamin, untuk menjaga kesehatan para petugas. ”Kalau untuk perlengkapan pemakaman dengan mengenakan APD itu biasanya diberikan pihak ru­mah sakit atau Dinas Kese­hatan Kota Bogor,” bebernya. Hadi berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi para petugas makam yang selama ini belum mendapat­kan insentif dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Pe­makaman jenazah Covid-19 di Kota Bogor sudah dilaks­anakan sejak akhir Maret 2020. Kepala UPTD Pemakaman Kota Bogor, Toto Guntoro, mengatakan, ada sekitar 350 jenazah korban Covid-19 yang sudah dimakamkan. Saat ini ada sekitar 40 petugas di TPU yang terdiri dari PNS dan ho­nor untuk menangani pema­kaman para korban virus corona. ”Saat ini para tenaga PNS dibantu Perjanjian Ker­ja Waktu Tertentu (PKWT) ada 30 orang,” katanya. Toto menjelaskan, para pe­gawai ini sering bekerja di waktu libur, yakni Sabtu-Minggu. Sedangkan untuk mayoritas jenazah korban Covid-19, 85 persennya be­rasal dari Kota Bogor dan sisanya dari luar daerah. ”Un­tuk jenazah Covid-19 pemu­lasarannya dibedakan dengan makam umum bloknya,” tu­kasnya.(yok/py)

Tags

Terkini