METROPOLITAN - Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengaku tetap akan menganggarkan pembelian bus listrik tahun depan. Ini dilakukan dengan tujuan semua transportasi umum di Kota Bogor sudah bertenaga listrik pada 2024. “Bus listrik juga bertahap, karena perlu dianggarkan dan dites dulu. Satu unit kita coba. Kalau lancar kita anggarkan bertahap,” katanya. “Jadi tahun depan dianggarkan sebagian dulu sesuai kemampuan APBD kita, supaya 2024 sudah listrik semua mayoritas di Kota Bogor,” sambungnya. Menurutnya, pembelian bus listrik ini membutuhkan anggaran besar. Untuk itu, pihaknya tidak akan menganggarkan pembelian unit bus tersebut dengan jumlah banyak. “Karena biayanya masih besar ya pasti tidak banyak dulu, saya belum bisa katakan itu berapa, masih kita hitung-hitung dulu,” ujarnya. “Tapi ini bertahap, tidak mungkin semuanya langsung tahun depan. Yang penting 2024 sebagian besar koridor sudah dioperasikan bus listrik,” lanjutnya. Saat disinggung apakah bus listrik lebih ekonomis, mengingat harga belinya dua kali lipat dari bus biasa, Bima mengaku belum mengetahuinya. Karena itu, pihaknya saat ini akan melakukan uji coba terlebih dulu. “Satu unit kita coba dulu, tapi di Jakarta kan Trans Jakarta sudah menggunakan itu dan ini juga digunakan di banyak negara di dunia,” tandasnya. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Eka Wardhana, menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang bakal membeli dua unit bus listrik seharga Rp6,4 miliar tahun depan. Ia mempertanyakan apakah pembelian bus listrik ini sudah melalui kajian yang matang. Lalu, apakah ini dianggap menjadi kebutuhan dan memenuhi keinginan seluruh masyarakat Kota Bogor. “Segala sesuatu yang akan digulirkan sebaiknya melalui kajian atau telaah, sehingga tidak memaksakan dan itu merupakan sebuah kebutuhan yang urgen di Kota Bogor,” kata Eka saat ditemui di Balai Kota Bogor, Selasa (3/8). “Sementara saat ini masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Kalau saya berprinsip Pemkot sebaiknya memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan dasar warga dulu,” sambung politisi Golkar itu. Dalam kesempatan ini, Eka tak menampik jika Kota Bogor tengah berupaya menuju Smart City, Green City dan segala sesuatu yang menuntut pada perkembangan sebuah kota. Akan tetapi, Eka meyakini memenuhi kebutuhan dasar masyarakat merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi Pemkot Bogor. “Sebaiknya prioritaskan kebutuhan dasar warga. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo, menuturkan, tujuan pembelian bus listrik ini sesuai impian, cita-cita dan visi ke depan Pemkot Bogor. Yakni, kendaraan yang melaju di Kota Bogor ramah lingkungan seperti bus listrik tersebut. “Mimpi ke depan dan secara bertahap kita impelementasikan, kita rel kan (dulu),” katanya seraya memastikan rencana kendaraan ramah lingkungan memang akan diterapkan di Kota Bogor. (rez/yok/py)