METROPOLITAN - Sejumlah pedagang bendera musiman di Kota Bogor mengeluhkan sepinya pembeli di tengah perpanjangan masa PPKM Level 4. Seorang pedagang bendera yang mangkal di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah atau Air Mancur, Andri, menuturkan, animo masyarakat membeli bendera dan umbul-umbul di tengah penerapan PPKM Level 4 lebih sepi dibanding tahun lalu. Di mana tahun sebelumnya ia mampu meraup untung jutaan rupiah dari hasil penjualan bendera merah putih selama satu bulan. “Tahun-tahun sebelumnya sehari biasanya dapat Rp800.000 sampai Rp900.000. Tapi sekarang mah susah,” keluh Andri kepada wartawan, Rabu (11/8). Padahal, ia dan pedagang bendera lainnya menjajakan barang dagangannya 24 jam. Namun pembeli tak jua datang untuk membeli barang dagangannya. “Penjualan kurang, sepi. Biasanya sih ramai. Tapi tahun ini sepi, nggak laku. PPKM diperpanjang, penjualan lumayan menurun,” ujarnya. “Biasanya dalam sehari 15 sampai 20 bendera terjual, tapi sekarang 5 saja belum terjual,” sambungnya. Andri menambahkan, harga bendera dan umbul-umbul yang dijualnya bervariasi, mulai Rp25 ribu hingga Rp100 ribu per lembar. Hal senada dikeluhkan pedagang bendera lainnya, Adi. Ia mengaku penjualan bendera tahun ini sepi, berbeda dengan tahun lalu yang ramai pembeli. “Tahun lalu banyak yang beli. Tapi tahun ini sepi. PPKM diperpanjang, jadi orang cari duitnya susah,” katanya. “Kurang lebih tiga bendera terjual kalau lagi ramai. Sekarang sepi, buat makan saja sudah,” tambahnya. Sekadar diketahui, Satgas Covid-19 Kota Bogor kembali memperpanjang status PPKM Level 4 di wilayahnya hingga Senin (16/8). Keputusan ini diambil menyusul Kota Bogor masih berada dalam status zona merah Covid-19. (rez/yok/py)