Ancaman bahaya narkoba tidak mengenal usia maupun kalangan. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor mulai menyosialisasikan dan menerapkan Kabupaten/ Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan), termasuk kepada pengusaha hingga pekerja media. SOSIALISASI dan penerapan itu sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 dan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Nomor 4 Tahun 2019 yang dilaksanakan dalam bentuk Workshop Penguat Kapasitas kepada Insan Media untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Hotel Bogor Valley, akhir pekan lalu. Dalam penerapan tersebut, BNNK Bogor melibatkan peran media massa dan pengusaha di Kabupaten maupun Kota Bogor. Penyuluh Narkotika BNNK Bogor dari Badan Rist dan Inovasi Nasional (BRIN), Nina Widyawati, mengatakan, media massa dan pengusaha sejatinya punya peran dalam penerapan dan perwujudan Kotan. ”Kalau untuk media perannya tidak hanya meliput peristiwa kaitan kasus narkotika, tapi bisa juga membuat berita feature dari mantan pecandu narkoba yang berhasil pulih, atau lainnya,” katanya kepada Metropolitan, baru-baru ini. Memantapkan peran media massa dan pengusaha, BNNK Bogor menggelar kegiatan workshop dengan menghadirkan narasumber, baik dari BNN, peneliti maupun praktisi. ”Kami tidak hanya memaparkan apa itu Kota Tanggap Ancaman Bencana atau Kota itu. Tpi juga implementasi P4GN, literasi narkotika dan cara menghindari penyalahgunaannya, War On Drugs, dalam bingkai media hingga bahaya narkotika bagi penyalahgunaannya,” paparnya. Sementara itu, Subkoordinator Seksi Pencegahan BNNK Bogor, Eko Sumartono, menuturkan, seperti halnya predikat Kota Layak Anak (KLA), BNNK Bogor juga berkeinginan mewujudkan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba. Ia menjelaskan, dari hasil penelitian BNN dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penyalahgunaan narkotika kini bukan hanya menyasar pada remaja dan orang dewasa, tapi juga sudah menyebar hingga anak-anak. Ia merasa butuh peran media massa, pengusaha, sekolah hingga masyarakat umum untuk mewujudkan cita-cita Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba. ”Hingga kini penyalahgunaan narkotika bukan hanya remaja dan orang dewasa, tapi juga menjalar ke anak-anak hingga kami butuh peran media massa, pengusaha, sekolah dan masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba,” tutur Eko. Selain mengadakan kegiatan workshop, BNNK Bogor juga melakukan survei tingkat kepedulian warga terhadap pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika. (ryn/py)