METROPOLITAN - Proyek lanjutan revitalisasi Masjid Agung tengah digeber Pe­merintah Kota (Pemkot). Hingga akhir Oktober, pe­kerjaan baru menyentuh progres 40 persen saat wak­tu pelaksanaan tersisa kurang dari dua bulan. Hal itu ter­kuak saat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu, mengon­trog proyek yang menelan anggaran Rp30 miliar itu, akhir pekan lalu. Ia menegaskan, proses pembangunan Masjid Agung dan Alun-alun Kota Bogor harus terus dikawal bersama. Sebab, proyek ini berasal dari uang rakyat. “Fraksi PKS Provinsi Jawa Barat mendu­kung penuh, Fraksi PKS Kota Bogor juga harap kawal dan membantu proses penyele­saian pembangunan Masjid Agung. Pastikan selesai tepat waktu dan sesuai standar kualitas yang ditentukan,” ujar ketua Fraksi PKS Provinsi Jawa Barat itu. Menurutnya, keresahan Fraksi PKS bukan tanpa ala­san. Masjid Agung yang akan menjadi pusat ibadah ma­syarakat muslim Kota Bogor ini belum selesai sejak di­bongkar pada 2015 dan sem­pat terhenti tiga tahun. Apa­lagi, Provinsi Jawa Barat sempat mengalokasikan Bantuan Keuangan Provin­si sebesar Rp48 miliar pada 2016 dan Rp50 miliar pada 2017 namun tidak terserap. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnan­to, menuturkan, pesan Kang Hari sangat jelas, yakni me­minta untuk mengawal penyelesaian pembangunan Masjid Agung. Meski pelaks­anaan pembangunan meru­pakan ranah eksekutif, pi­haknya siap melaksanakan peran penganggaran dan pengawasan secara maksimal sesuai perintah pimpinan. “Alhamdulillah sekarang sedang proses pembangunan. Kami akan kawal terus agar Masjid Agung kembali ber­diri dan dapat digunakan untuk beribadah,” tuntas Atang. (ryn/eka/py)