METROPOLITAN – Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS-Vinus) bersama Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) merilis hasil survei performa DPRD Kabupaten Bogor, Selasa (2/10). Hasilnya, banyak warga yang masih belum kenal dengan anggota dewan DPRD bahkan dari daerah pemilihan (dapil)-nya. Survei tersebut bertujuan mengetahui tingkat popularitas dan elektabilitas tokoh di Kabupaten Bogor. Selain itu, survei juga untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja anggota DPRD Kabupaten Bogor. Tak kalah penting, survei ini merekam bursa calon anggota DPRD Kabupaten Bogor yang dikehendaki masyarakat pada 2024. Metodologi survei ini menggunakan 600 responden yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Setiap kecamatan terdiri dari 15 responden. Populasi survei meliputi warga ber-KTP Kabupaten Bogor berusia 17 tahun ke atas. Sampelnya terdiri dari 600 opinion maker yang terdiri dari akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis perempuan, aktivis pemuda, LSM dan pengusaha. Metode penarikan sampel menggunakan cluster random sampling dengan waktu survei mulai Juni hingga Agustus 2021. Untuk instrumen survei, pada tingkat popularitas calon tiap responden memiliki hak memilih sebanyak jumlah daftar calon (37 orang tokoh). Total vote yang diberikan responden sebanyak 3.760 vote. Dari 37 nama tokoh yang ada, kemudian dikerucutkan menjadi 20 besar terpopuler. Sebanyak 20 nama tersebut masih didominasi tokoh dari partai politik yang pernah mengikuti kontestasi pilkada dan pileg. Hasil survei menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak mengenal wakilnya di parlemen, bahkan yang berasal dari dapilnya sendiri. Kondisi ini terlihat dari rendahnya komponen tingkat popularitas, intensitas komunikasi, tingkat kebermanfaatan dan kelayakan dicalonkan kembali. “Masih banyak masyarakat di dapil tidak kenal wakilnya. Masih banyak masyarakat di dapil tidak merasakan manfaat dari keberadaan wakil rakyatnya. Pada akhirnya kebanyakan masyarakat tidak mau mencalonkan kembali anggota DPRD yang saat ini menjabat,” ujar Direktur DEEP, Yusfitriadi, usai survei di Cibinong. Meski demikian, ada beberapa anggota DPRD yang namanya cukup menonjol atau populer dibandingkan lainnya. Anggota DPRD ini bisa dipastikan memiliki komunikasi yang baik dan dirasakan kebermanfaatannya. “Otomatis tingkat kembali dicalonkannya sangat tinggi presentasinya yang seperti ini,” ungkapnya. Anggota DPRD yang terpopuler dari survei ini, di antaranya Beben Suhendar dan Rudy Susmanto dari Partai Gerindra. Dari Partai Golkar muncul nama Wawan Hikal Kurdi dan Aan Triana Almuharom. Rudy Susmanto yang kini menjabat ketua DPRD Kabupaten Bogor menempati urutan pertama dengan popularitas 34,67 persen. Selebihnya yang cukup populer yakni Sutisna dari PAN dan Lukman dari PKB. “Yang menarik adalah partai besar seperti PDIP dan PKS, anggota DPRD-nya hanya di tengah presentasinya. Yang juga menarik adalah PPP, semua anggota legislatifnya punya performa yang buruk, paling tinggi cuma 4 persen. Bahkan, sebagian besar anggota legislatif tidak masuk 20 besar. Oleh karena itu, perlu menjadi catatan tebal baik bagi PPP Kabupaten Bogor,” beber Yusfitriadi. Yang juga menarik dari survei ini adalah munculnya tokoh-tokoh yang diusulkan masyarakat di masing-masing dapil untuk maju di DPRD Kabupaten Bogor. Yusfitriadi berharap hasil survei ini bisa menjadi salah satu rujukan bagi anggota legislatif untuk memperbaik kinerjanya tiga tahun ke depan. “Begitupun bagi parpol untuk mulai mempertimbangkan dalam pencalonan 2024. Terlebih bagi masyarakat, bisa jadi survei ini merupakan hukuman politik,” tandasnya. (fin/eka/py)