metro-bogor

Banyak Warga tak Kenal Anggota Dewan, Ini Figur yang Populer

Rabu, 3 November 2021 | 11:30 WIB

METROPOLITAN – Lem­baga Studi Visi Nusantara Maju (LS-Vinus) bersama Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) merilis hasil survei performa DPRD Kabupaten Bogor, Selasa (2/10). Hasilnya, banyak warga yang masih belum kenal dengan anggota dewan DPRD bahkan dari daerah pemilihan (dapil)-nya. Survei tersebut bertujuan mengetahui tingkat popula­ritas dan elektabilitas tokoh di Kabupaten Bogor. Selain itu, survei juga untuk menge­tahui tingkat kepuasan ma­syarakat atas kinerja anggota DPRD Kabupaten Bogor. Tak kalah penting, survei ini me­rekam bursa calon anggota DPRD Kabupaten Bogor yang dikehendaki masyarakat pada 2024. Metodologi survei ini meng­gunakan 600 responden yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Setiap ke­camatan terdiri dari 15 respon­den. Populasi survei meliputi warga ber-KTP Kabupaten Bogor berusia 17 tahun ke atas. Sampelnya terdiri dari 600 opinion maker yang terdiri dari akademisi, tokoh masy­arakat, tokoh agama, aktivis perempuan, aktivis pemuda, LSM dan pengusaha. Metode penarikan sampel menggunakan cluster random sampling dengan waktu sur­vei mulai Juni hingga Agustus 2021. Untuk instrumen survei, pada tingkat popularitas calon tiap responden memiliki hak memilih sebanyak jumlah daftar calon (37 orang tokoh). Total vote yang diberikan re­sponden sebanyak 3.760 vote. Dari 37 nama tokoh yang ada, kemudian dikerucutkan menjadi 20 besar terpopuler. Sebanyak 20 nama tersebut masih didominasi tokoh dari partai politik yang pernah mengikuti kontestasi pilkada dan pileg. Hasil survei menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak mengenal wakilnya di parlemen, bahkan yang be­rasal dari dapilnya sendiri. Kondisi ini terlihat dari ren­dahnya komponen tingkat popularitas, intensitas komu­nikasi, tingkat kebermanfaa­tan dan kelayakan dicalonkan kembali. “Masih banyak masyarakat di dapil tidak kenal wakilnya. Masih banyak masyarakat di dapil tidak merasakan manfaat dari keberadaan wakil raky­atnya. Pada akhirnya keba­nyakan masyarakat tidak mau mencalonkan kembali ang­gota DPRD yang saat ini men­jabat,” ujar Direktur DEEP, Yusfitriadi, usai survei di Ci­binong. Meski demikian, ada bebe­rapa anggota DPRD yang namanya cukup menonjol atau populer dibandingkan lainnya. Anggota DPRD ini bisa dipastikan memiliki komu­nikasi yang baik dan dirasakan kebermanfaatannya. “Otoma­tis tingkat kembali dicalonkan­nya sangat tinggi presentasi­nya yang seperti ini,” ungkap­nya. Anggota DPRD yang terpo­puler dari survei ini, di anta­ranya Beben Suhendar dan Rudy Susmanto dari Partai Gerindra. Dari Partai Golkar muncul nama Wawan Hikal Kurdi dan Aan Triana Almu­harom. Rudy Susmanto yang kini menjabat ketua DPRD Kabupaten Bogor menem­pati urutan pertama dengan popularitas 34,67 persen. Selebihnya yang cukup po­puler yakni Sutisna dari PAN dan Lukman dari PKB. “Yang menarik adalah par­tai besar seperti PDIP dan PKS, anggota DPRD-nya hanya di tengah presentasinya. Yang juga menarik adalah PPP, se­mua anggota legislatifnya punya performa yang buruk, paling tinggi cuma 4 persen. Bahkan, sebagian besar ang­gota legislatif tidak masuk 20 besar. Oleh karena itu, perlu menjadi catatan tebal baik bagi PPP Kabupaten Bogor,” beber Yusfitriadi. Yang juga menarik dari sur­vei ini adalah munculnya tokoh-tokoh yang diusulkan masyarakat di masing-masing dapil untuk maju di DPRD Kabupaten Bogor. Yusfitriadi berharap hasil survei ini bisa menjadi salah satu rujukan bagi anggota legislatif untuk memperbaik kinerjanya tiga tahun ke depan. “Begitupun bagi parpol un­tuk mulai mempertimbangkan dalam pencalonan 2024. Ter­lebih bagi masyarakat, bisa jadi survei ini merupakan hukuman politik,” tandasnya. (fin/eka/py)

Tags

Terkini