Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, rupanya mendapatkan apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. IA memuji Program Samisade yang digagas Bupati Bogor, Ade Yasin. Bahkan, ia menilai sosok Ade Yasin orang cerdas dan tepat dalam mengambil langkah dan kebijakan. “Dua kata untuk bupati Bogor, yaitu cerdas dan tepat. Cerdas dalam berpikir dan tepat dalam melangkah. Sebab, infrastruktur di desa itu memang sebuah masalah yang hampir dihadapi seluruh desa di Indonesia. Dengan Samisade, saya yakin dalam satu periode kepemimpinan, pasti banyak yang dilakukan dan pasti dapat menggembirakan masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Abdul Halim. “Keinginan kepala desa, keinginan bupati, keinginan tokoh ulama, keinginan aset. Nah sekarang sudah dicontohkan bupati Bogor, perencanaan pembangunan berdasarkan kebutuhan,” katanya. Abdul Halim juga berterima kasih kepada bupati Bogor. Sebab, apa yang dilakukannya sangat tepat dan sesuai kebutuhan oleh masyarakat desa di Indonesia. Oleh karena itu, Kabupaten Bogor bisa menjadi contoh untuk daerah lain dan desa-desa di Kabupaten Bogor bisa menjadi contoh bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Karena model pembangunan desa yang cepat adalah replikasi, yakni amati, teliti dan modifikasi. Dengan Program Samisade di Kabupaten Bogor dapat dipamerkan ke desa-desa lain dan desa lain akan melihat serta mencontoh keberhasilannya serta memodifikasi sesuai kebutuhannya masing-masing. “Saya mohon dengan sangat bupati Bogor dapat mengakomodasi ketika banyak desa atau kabupaten lain yang datang ke Kabupaten Bogor untuk meniru konsep ini,” paparnya. Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengungkapkan, dengan Samisade dapat menyelesaikan persoalan infrastruktur di desa. Sebab, tidak sedikit ketika dilihat, masih ada jalan yang susah dilalui manusia, apalagi kendaraan. “Dari kondisi itu muncullah ide kami dan termasuk visi misi kami, yaitu bagaimana desa membangun. Desa yang membangun, jadi bukan membangun desa. Artinya desa ini harus bisa membangun desanya,” ujarnya. “Samisade dilaksanakan harus dengan perencanaan desa. Artinya, ada musyawarah desa terlebih dulu. Dalam musyawarah desa itu, kepala desa melibatkan tokoh masyarakat, RT/RW, jadi mereka tahu kebutuhannya, mana yang harus dibangun,” sambung Ade Yasin. (*/mam/eka/py)