METROPOLITAN – Pembangunan double track atau rel ganda Bogor-Sukabumi ditengarai hampir rampung bahkan segera diuji coba Maret 2022. Imbasnya, perubahan pada kawasan Stasiun Batutulis, termasuk jalan eksisting yang menghubungkan antara Jalan Batutulis ke arah Cipaku-Pamoyanan bakal hilang. Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh, menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian masih melakukan pemetaan terkait akses jalan dari Jalan Batutulis ke arah Cipaku- Pamoyanan yang nantinya membelah Stasiun Batutulis, setelah direvitalisasi dampak pembangunan double track Bogor-Sukabumi. “Sedang di-mapping. Mulai dari pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), termasuk jalan ini. Akses jalan dari Batutulis ke arah Cipaku- Pamoyanan, karena ada perubahan di jalan eksisting,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (5/1). Pilihan yang kini tengah digodok dan belum menemui kesepakatan, yakni pilihan membangun underpass atau fly over untuk akses jalan dari Jalan Batutulis ke arah Cipaku-Pamoyanan yang nantinya membelah stasiun besar Batutulis. “Apakah (dibangun) fly over atau underpass, itu belum (diputuskan). Kita bersama Dirjen Perkeretaapian sedang mengkaji semua kemungkinan, plus minusnya, dengan kontur dan elevasi kawasan yang ada dan sebagainya. Sedang dikaji,” tegasnya. Meskipun jalan lama akan ditutup demi perubahan bentuk Stasiun Batutulis, tetap ada akses jalan dari Jalan Batutulis menuju Cipaku-Pamoyanan dan sekitarnya. “Harapannya bisa ‘membelah’ Stasiun Batutulis, stasiun besar ini nantinya. Tetap akan ada jalan, tidak terputus aksesnya. Namun sedang dipikir, underpass atau flyover,” tukas Hidayatulloh. Terkait rencana ini, Pemkot Bogor sudah berkirim surat ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai pengelola transportasi se-Jabodetabek mengenai proses integrasi Batutulis dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan sekitarnya. “Kita sudah berkirim surat ke BPTJ untuk proses integrasi Batutulis dengan kawasan TOD dan sekitarnya. Itu pertama,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Rudi Mashudi, belum lama ini. “Kedua, sedang disinergikan dengan penyusunan detail tata ruang Bogor Selatan yang disusun (dinas) PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, red),” imbuhnya. Menurutnya, ada harapan dari Pemkot Bogor agar pembangunan jalan tersebut bisa dibiayai pemerintah pusat karena proyek rel ganda masuk program strategis nasional. Sebelumnya, progres pembangunan rel ganda atau double track Bogor-Sukabumi disebut hampir rampung dan sudah mencapai 90 persen. Bahkan, pemerintah berambisi bisa segera mengoperasionalkan jalur tersebut para Maret. “Progres hampir 90 persen ya. Ini tinggal pasang balast,” kata Direktur Prasarana Perkeretaapian pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, Harno Trimadi, kepada Metropolitan di Stasiun Batutulis, Kota Bogor, beberapa waktu lalu. Balast sendiri, sambung Harno, merupakan bagian dari badan jalan kereta api, tempat bantalan rel di antara, di bawah dan di sekitar jalur hingga drainase di kanan-kiri rel. Pemasangan balast ini dikerjakan melalui program padat karya. Setelah dipasang balast, lalu dipasang rel di atasnya. Harno juga menjelaskan, salah satu progres yang memakan waktu yakni struktur di bawah rel. “Ditargetkan Maret 2022 kita sudah bisa uji coba sampai Cicurug. Kita lihat apakah bisa langsung double track atau kombinasi. Karena ada beberapa jembatan masih dalam proses pembangunan. Tapi mudah-mudahan Maret bisa jalan,” jelas Harno. (ryn/eka/py)