metro-bogor

Imbas Proyek Double Track, Pemkot Bogor-Dirjen KA Jadi Galau

Kamis, 6 Januari 2022 | 11:01 WIB

METROPOLITAN – Pembangunan double track atau rel ganda Bogor-Suka­bumi ditengarai hampir ram­pung bahkan segera diuji coba Maret 2022. Imbasnya, perubahan pada kawasan Stasiun Batutulis, termasuk jalan eksisting yang menghu­bungkan antara Jalan Batu­tulis ke arah Cipaku-Pamoy­anan bakal hilang. Camat Bogor Selatan, Hi­dayatulloh, menuturkan, Pe­merintah Kota (Pemkot) Bo­gor dengan Direktorat Jende­ral (Dirjen) Perkeretaapian masih melakukan pemetaan terkait akses jalan dari Jalan Batutulis ke arah Cipaku- Pamoyanan yang nantinya membelah Stasiun Batutulis, setelah direvitalisasi dampak pembangunan double track Bogor-Sukabumi. “Sedang di-mapping. Mulai dari pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), termasuk jalan ini. Akses jalan dari Batutulis ke arah Cipaku- Pamoyanan, karena ada pe­rubahan di jalan eksisting,” katanya kepada Metropolitan, Rabu (5/1). Pilihan yang kini tengah digodok dan belum menemui kesepakatan, yakni pilihan membangun underpass atau fly over untuk akses jalan dari Jalan Batutulis ke arah Cipaku-Pamoyanan yang nantinya membelah stasiun besar Batutulis. “Apakah (dibangun) fly over atau underpass, itu belum (diputuskan). Kita bersama Dirjen Perkeretaapian sedang mengkaji semua kemungkinan, plus minusnya, dengan kon­tur dan elevasi kawasan yang ada dan sebagainya. Sedang dikaji,” tegasnya. Meskipun jalan lama akan ditutup demi perubahan ben­tuk Stasiun Batutulis, tetap ada akses jalan dari Jalan Batutu­lis menuju Cipaku-Pamoyanan dan sekitarnya. “Harapannya bisa ‘membelah’ Stasiun Batu­tulis, stasiun besar ini nantinya. Tetap akan ada jalan, tidak terputus aksesnya. Namun sedang dipikir, underpass atau flyover,” tukas Hidayatulloh. Terkait rencana ini, Pemkot Bogor sudah berkirim surat ke Badan Pengelola Transpor­tasi Jabodetabek (BPTJ) seba­gai pengelola transportasi se-Jabodetabek mengenai proses integrasi Batutulis dengan kawasan Transit Orien­ted Development (TOD) dan sekitarnya. “Kita sudah berki­rim surat ke BPTJ untuk proses integrasi Batutulis dengan kawasan TOD dan sekitarnya. Itu pertama,” kata Kepala Ba­dan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bap­peda), Rudi Mashudi, belum lama ini. “Kedua, sedang di­sinergikan dengan penyusunan detail tata ruang Bogor Selatan yang disusun (dinas) PUPR (Pekerjaan Umum dan Pena­taan Ruang, red),” imbuhnya. Menurutnya, ada harapan dari Pemkot Bogor agar pembangunan jalan tersebut bisa dibiayai pemerintah pu­sat karena proyek rel ganda masuk program strategis na­sional. Sebelumnya, progres pembangunan rel ganda atau double track Bogor-Sukabu­mi disebut hampir rampung dan sudah mencapai 90 per­sen. Bahkan, pemerintah berambisi bisa segera men­goperasionalkan jalur tersebut para Maret. “Progres hampir 90 persen ya. Ini tinggal pasang balast,” kata Direktur Pra­sarana Perkeretaapian pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, Harno Tri­madi, kepada Metropolitan di Stasiun Batutulis, Kota Bo­gor, beberapa waktu lalu. Balast sendiri, sambung Harno, merupakan bagian dari badan jalan kereta api, tempat bantalan rel di antara, di bawah dan di sekitar jalur hingga drainase di kanan-kiri rel. Pemasangan balast ini di­kerjakan melalui program padat karya. Setelah dipasang balast, lalu dipasang rel di atasnya. Harno juga menjelaskan, salah satu progres yang mema­kan waktu yakni struktur di bawah rel. “Ditargetkan Ma­ret 2022 kita sudah bisa uji coba sampai Cicurug. Kita lihat apakah bisa langsung double track atau kombinasi. Karena ada beberapa jemba­tan masih dalam proses pembangunan. Tapi mudah-mudahan Maret bisa jalan,” jelas Harno. (ryn/eka/py)

Tags

Terkini