METROPOLITAN - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) cabang Kota Bogor menyiapkan wadah untuk menggodok seribu start up atau perusahaan rintisan untuk menggerakkan roda perekonomian di Kota Bogor. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Hipmi Kota Bogor, Marwan, usai dilantik bersama 59 pengurus di Hotel Bogor Icon, Rabu (9/2). Menurutnya, perusahaan rintisan di Kota Bogor bisa dimulai tanpa modal besar, asalkan mampu mengelola perusahaan dengan baik serta memahami pola-pola bisnis modern dengan benar. Sehingga usaha atau jasa apa pun asalkan paham cara menjalankannya, maka akan berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. “Wadah tersebut akan dikemas dalam bentuk ‘Hipmi Bogor Center’, yaitu tempat dan sarana bertukar pikiran hingga media bertemunya pengusaha dan investor,” katanya, Rabu (9/2). Selain itu, Hipmi Bogor Center juga diharapkan menjadi kiblat bagi kaum milenial dalam mencari mentor hingga praktisi-praktisi pengusaha. Marwan menjelaskan, dalam wadah tersebut salah satunya ada perkumpulan para Usaha Kecil Menengah (UKM). Di mana hingga awal 2022 terdata sebanyak 300 UKM yang saling belajar dalam mengembangkan bisnis dan jaringan yang disebut Program UKM Connection. Ia menjelaskan, kegiatan Hipmi Bogor Center terdiri dari Hipmi Akademi, Hipmi School, Inkubator bisnis, Meet the Investor hingga virtual office. “Hipmi akademi sendiri sudah berjalan empat tahun dan berhasil menelurkan para pengusaha muda baru. Di antaranya usaha minuman ‘AuthenTea’ yang berinovasi dari cita rasa nusantara yang diracik dengan kemasan kekinian,” terangnya. Tak hanya itu, ada pula Hipmi School yakni pelatihan calon pengusaha yang berusia SMA atau sederajat. Nantinya bagi perencanaan bisnis yang sudah matang akan dilanjutkan dalam program Hipmi Inkubator untuk memperoleh dukungan operasional usaha. Saat ini, kumpulan pengusaha milenial tersebut sudah menjalin MoU atau nota kesepahaman dengan berbagai sekolah hingga perguruan tinggi dalam menyiapkan generasi muda yang mandiri. “Menjadi pengusaha bukan hanya soal modal dan inovasi, melainkan bagaimana meracik strategi dan menanamkan mental berjuang. Ilmu ini bukan sekadar teori, harus dari praktisinya langsung,” tegasnya. Untuk itu, sambung dia, praktisi pendamping inkubasi berasal dari para pengusaha sukses Hipmi, alumni hingga para menteri dan pejabat negara yang memiliki semangat serta visi sejalan dengan Hipmi. “Target seribu start up akan dicapai setidaknya tiga tahun ke depan atau satu periode kepengurusan himpunan,” ujarnya. Bicara perusahaan rintisan, tambah dia, bukan hanya tentang aplikasi dan teknologi. Segala lini usaha ekonomi akan terpenuhi dari wadah ini. Marwan menjelaskan, Hipmi Bogor Center merupakan satu-satunya wadah yang dimiliki lembaga atau organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang bisnis. Di mana semuanya dikelola pengusaha muda untuk mencetak calon pebisnis besar. Ia berharap dapat bersinergi dengan Pemkot Bogor, lembaga/himpunan, UKM dan pemangku kepentingan lainnya untuk bisa mengembangkan sarana dan fasilitas yang dapat membentuk embrio-embrio mendatangkan hujan rezeki bagi masyarakat, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. “Misi dari Hipmi Bogor Center sendiri adalah memberantas kemiskinan melalui usaha mandiri. Tapi, kita tidak dapat berjuang sendiri, perlu dukungan berarti dari pemerhati dan pegiat ekonomi, sehingga tiap misi dapat dilalui dengan pasti,” kata Marwan Suherwan. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, saat ini merupakan langkah yang sangat tepat dan strategis bagi Hipmi Kota Bogor memulai masa bakti dan masa kerjanya untuk bermitra dengan Pemkot Bogor. “Saya apresiasi itu. Saya punya harapan teman-teman Hipmi bisa melanjutkan kolaborasi. Selama ini sudah bagus, zamannya Muzakkir, Rifki Thoriq, Zulfikar Priyatna. Semua sinergi dengan Pemkot Bogor. Terlebih di masa pandemi Covid-19 Kota Bogor kemarin Hipmi bisa tandem dengan Pemkot Bogor untuk ekonomi recovery dengan membantu mencetak pengusaha muda,” katanya. Bima Arya juga menyimpan harapan besar agar Hipmi berkolaborasi dengan Pemkot Bogor untuk membuat Bogor tetap berlari dalam pemulihan ekonomi. “Saya yakin banyak sekali potensinya, tapi seringkali tidak terdeteksi dinas. Kami perlu menukar data dengan Hipmi, dimulai dari angka berapa, karena akhir masa jabatan kami sama yaitu 2024. Kami ingin angka pengusaha muda kampus itu berapa dan sekarang Hipmi fokus ke start up. Kami sambut baik, mudah-mudahan 2024 bisa bertemu di angka yang sama-sama membanggakan,” paparnya. Selain pelantikan, Hipmi BPC Kota Bogor juga meresmikan Sekretariat BPC Hipmi Kota Bogor serta Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakilnya Dedie A Rachim. (ryn/eka/py)