metro-bogor

Tak Kunjung Terealisasi, Pembangunan Underpass Bondes Jadi Prioritas di 2023

Kamis, 17 Februari 2022 | 11:50 WIB

METROPOLITAN – Perlin­tasan kereta api di Jalan Ke­bonpedes (Bondes), Keca­matan Tanahsareal, Kota Bogor, seringkali menjadi biang kemacetan hingga jalan-jalan sekitarnya saat kereta melintas. Sejatinya wacana pembangunan underpass untuk mengatasi kemacetan sudah mengemuka sejak beberapa tahun silam, namun tak kunjung terealisasi. Teranyar, pembangunan underpass di perlintasan kereta Kebonpedes men­jadi salah satu kegiatan yang diusulkan prioritas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tanahsareal 2023. Camat Tanahsareal, Sahib Khan, mengatakan, usulan pembangunan underpass Ke­bonpedes ini sudah cukup lama, namun belum tereali­sasi. Padahal di beberapa perlin­tasan kereta lain di Kota Bogor sudah terlaksana berbagai kegiatan pembangunan, se­perti underpass Jalan Sholeh Iskandar dan fly over Jalan RE Martadinata. “Dengan pembangunan un­derpass tersebut, diharapkan bisa memperlancar arus lalu lintas di ruas Jalan Kebonpedes,” katanya usai acara Musrenbang di Perumahan Griya Indah Bogor, Kelurahan Kedungba­dak, Rabu (16/2). Apalagi, kata dia, frekuensi kereta api di perlintasan ter­sebut cukup tinggi. Harapan lainnya bisa lebih menjamin keselamatan pengguna jalan yang melintas di kawasan ter­sebut. Informasi yang diterima ter­kait pembangunan underpass Kebonpedes, sambung Sahib, proses pembuatan Detail Engineering Desain (DED) sedang dilakukan Dinas Pe­kerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun ini. “DED ini sebagai modal un­tuk nanti berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Kita ber­harap jika DED pembangunan underpass Kebonpedes sudah jadi, Kementerian PUPR bisa memprioritaskan,” tutur man­tan sekretaris Camat Bogor Timur itu. Selain usulan kegiatan ter­sebut, kata Sahib, ada 44 usu­lan kegiatan sebagai skala prioritas yang meliputi bidang pemerintahan, fisik, sosial budaya dan ekonomi. Dari sejumlah usulan terse­but terdapat revitalisasi kantor Kelurahan Kayumanis dan kantor Kelurahan Kedungwa­ringin. “Bahkan untuk meningkat­kan pelayanan kesehatan, kita sudah sepakat, kantor Kelurahan Kebonpedes akan digunakan untuk peng­embangan Puskesmas Pondok Rumput. Nantinya kantor kelurahan dialihkan ke Kubang, Blender,” terangnya. Selain itu, ada usulan kegia­tan yang diprioritaskan lainnya, mengenai penanganan banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan. Antara lain di Ke­lurahan Mekarwangi, Ken­cana dan Cibadak. “Ini kalau hujan besar ma­salah klasik sering timbul. Penanganan banjir ini tak bisa hanya Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperum­kim) dan Dinas PUPR. Semua stakeholder harus terlibat,” terangnya. Dalam kesempatan ini, Sahib menyampaikan pesan dari wali kota Bogor dan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Keca­matan Tanahsareal bahwa pembangunan infrastruktur berbasis wilayah harus betul-betul dapat direalisasikan merata hingga akhir 2024 atau saat masa jabatan Bima Arya- Dedie Rachim. “Pada 2024 semoga pembangunan infrastruktur­nya di wilayah Tanahsareal merata. Jadi tidak ada lagi ja­lan yang rusak, Tembok Pena­han Tanah (TPT) tidak ada yang belum terbangun. Mudah-mudahan kita mendapat sup­port dan dukungan dari para kepala OPD untuk betul-betul melihat Tanahsareal secara makro,” harapnya. Ia melihat di masa mendatang Kecamatan Tanahsareal akan menjadi pintu gerbang kedua Kota Bogor. “Mungkin nanti Tanahsareal bisa menjadi pu­sat bisnis, pusat perekono­mian, pusat perdagangan dan jasa. Saya lihat (Tanahsareal) masih banyak lahan-lahan yang belum dibangun,” tuntas Sahib. (ryn/mam/py)

Tags

Terkini