Musim hujan yang terjadi akhir tahun, rupanya menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Sebab, dari 40 kecamatan, 22 di antaranya memiliki potensi bencana, seperti longsor, tanah bergerak, banjir dan bencana lainnya.
KEPALA Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, mengatakan, 22 kecamatan yang rawan, di antaranya Babakanmadang, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, dan lainnya.
Aris menyebutkan, data yang didapat BPBD dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai gambaran umum mengenai potensi pergeseran tanah pada pertengahan 2022 itu tercatat ada 14 kecamatan yang memiliki potensi menengah-tinggi pergeseran tanah disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan.
“Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena, di mana percampuran air, lumpur dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir,” katanya.
Meski begitu, sambung Aris, kondisi Kabupaten Bogor lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya lantaran ada pengurangan beberapa wilayah yang berpotensi tinggi pergeseran tanah.
“Bagi wilayah yang terdapat potensi tersebut selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang tiba-tiba,” ujarnya.
Tahun ini, menurut Aris, bencana pergeseran tanah kerap terjadi. Seperti di Kecamatan Babakanmadang yang menyebabkan puluhan rumah rusak.
Begitu juga di Kecamatan Sukajaya yang membuat jalan penghubung dua desa patah.
“Untuk pergeseran tanah cukup banyak, makanya kita selalu edukasi untuk mitigasi bencana jika terjadi,” ungkapnya. (mam/eka/py)