METROPOLITAN.ID - Peluang talenta muda sepakbola Indonesia untuk berkarier di Liga Jepang kini makin terbuka.
Menyusul adanya kerjasama satu sekolah sepak bola (SSB) Asiana Soccer School dengan klub J-League Cerezo Osaka.
Penandatanganan MoU antara kedua pihak bertujuan untuk membangun sepak bola di Tanah Air sekaligus dapat mengirimkan pemain Indonesia untuk berkarier di Jepang pada masa mendatang.
Baca Juga: Ini Kronologi Kasus Video Viral Popo Barbie Masturbasi dengan Patung
Mengutip suara.com, Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi atas terselenggaranya penandatanganan MoU kerjasama pengembangan sepak bola antara Asiana Soccer School dengan Cerezo Osaka FC.
"Atas nama pemerintah, saya menyambut gembira dan sangat mengapresiasi langkah Asiana Soccer School bersama Cerezo Osaka FC Jepang," kata Menpora Dito, Rabu 5 Juli 2023.
"Pilihan kerjasama dengan klub sepak bola Jepang merupakan langkah menarik. Dalam satu dekade belakangan sepak bola Jepang menjadi salah satu negara Asia yang menunjukkan kualitas sepakbola yang patut diperhitungkan bahkan selalu langganan masuk Piala Dunia." katanya.
Kerja sama ini membuat SSB tersebut dapat tiga kali mengirimkan pemain dalam setahun dan menjalani trial selama 15 hari.
"Tujuan kerja sama ini agar ada pemain Asiana yang bermain di Jepang, khususnya di Cerezo Osaka, dengan kerja sama sekarang, dan kita diperbolehkan mengirim tiga kali dalam setahun, dua anak per kiriman,” kata Presiden Asiana Soccer School Galih Dimuntur Kartasasmita.
Penandatanganan MOU itu juga dihadiri oleh Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji.
Baca Juga: Resmi Cabut ke Newcastle, Sandro Tonali jadi Pemain Italia termahal Sepanjang Masa
Ketum PSSI, Erick Thohir menyambut baik kerjasama antara Asiana Soccer School dan Cerezo Osaka sejalan dengan pembangunan sepak bola nasional yaitu dari akar (grassroot).
"Dengan kerjasama Asiana Soccer School dan Cerezo Osaka ini merupakan pembangunan grassroot, jadi akan ada pengiriman pemain, pelatih dan coaching. Membangun sepak bola itu harus dari bawah dan dari yang muda-muda," kata Erick Thohir.***
