Pada MotoGP Argentina 2018, Marc Marquez start dari posisi ke-19 karena penalti tetapi melaju kencang, naik ke urutan ketujuh di belakang Valentino Rossi.
Ketika dia mencoba melakukan overtake yang terlalu agresif, Rossi terjatuh. Akibatnya, Marquez mendapat penalti 30 detik.
Kala itu, Bos Repsol Honda Alberto Puig mencoba untuk meminta maaf kepada rekan-rekan Yamaha-nya tetapi secara dramatis dihalangi sebelum Valentino Rossi mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak merasa aman membalap bersama Marc Marquez.
Baca Juga: Bunda Literasi Kota Bekasi Buka Pentas Seni Agama Islam
Marc Marquez Ungkap ‘Bentrok’ dengan Pedrosa hingga Lorenzo
Peristiwa 2018 menjadi babak lain dalam persaingan sengit mereka.
"Dengan Valentino, saya belajar banyak darinya dan dia telah menjadi tolok ukur bagi dunia motor pada umumnya," kata Marquez.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa Anda tidak bisa berteman dengan semua orang. Dengan Valentino ada saat-saat baik dan buruk, dan sekarang masing-masing berjalan dengan caranya sendiri," tutur pemegang enam gelar juara dunia MotoGP.
"Hal itu akan terjadi kepada saya juga. Itu adalah hukum kehidupan. Ada saatnya ketika seorang pemuda datang dan memukulimu dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa," tandasnya.
"Awalnya sulit untuk mencerna ini, tetapi sambutannya bagus, juga bagus dari Dani Pedrosa. Kami juga bentrok, dengan Dani, Lorenzo. Saya datang dengan agresif. Saya pergi dengan segalanya."
Marc Marquez bisa menyamai torehan tujuh gelar juara kelas premier yang diraih Valentino Rossi jika berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP tahun ini.
Diketahui, seri pertama Moto 2023 akan berlangsung pada 25-27 Maret di Sirkuit Algarve, Portugal.***