Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, kecewa dengan kekalahan dari Turki dengan skor telak 0-2. Ia menganggapnya sebagai sebuah tamparan keras.
PRANCIS kandas di tangan Turki dua gol tanpa balas di Torku Arena, Minggu (9/5) dini hari WIB, pada Kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup H, meskipun menurunkan skuat terbaik. Gawang Hugo Lloris dibobol dua gol langsung di babak pertama, yakni beruntun oleh Kaan Ayhan dan Cengiz Uender.
Kekalahan itu menjadi yang pertama dirasakan Prancis dari tangan Turki. Turki, dengan sembilan poin, pun menguasai puncak klasemen Grup H untuk sementara. Adapun Prancis di posisi kedua mengoleksi enam poin, setara dengan koleksi Islandia di posisi ketiga, yang kalah selisih gol.
Penampilan Prancis memang cukup tak sip. Statistik menunjukkan Paul Pogba dkk gagal membuat shot on goal dari empat percobaan. Sementara Turki membuat sebelas percobaan dengan enam yang tepat sasaran.
”Dengan penampilan seperti itu, tak ada hal positif yang bisa diambil sebagai pelajaran,” kata Deschamps.
”Kami tak menunjukkan permainan terbaik kami, bahkan dengan status juara dunia. Jika kami tampil seperti itu, tak akan ada harapan,” tambahnya.
”Kami mendapatkan tamparan keras malam ini. Kami harus segera menganalisisnya. Kami ditunggu laga lain tiga hari lagi,” ujar Deschamps.
Ya, Deschamps mau tak mau harus segera mengalihkan fokus kepada pertandingan dengan Andorra. Laga itu dijadwalkan bergulir 12 Juni di Estadi Nacional d’Andorra. (dtk/suf/run)