METROPOLITAN.ID - Menteri BUMN Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI. Segera setelah menempati posisi No 1 di sepakbola, Eric meledakkan jargonnya di BUMN, yaitu 'bersih-bersih".
Jargon ini akan digunakan di PSSI dan sepak bola Indonesia. Erick Thohir juga telah melakukan beberapa langkah untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Musim Hujan, Harga Cabai di Sukabumi Meroket
Mantan bos Inter Milan itu mengaku memang banyak hal yang harus diselesaikan. Namun, perbaikan tersebut tidak dapat dilakukan dengan lancar tanpa bantuan semua pihak.
Dalam rapat pengurus atau panitia pelaksana, beberapa kebijakan sudah diputuskan, mulai dari suporter hingga infrastruktur timnas itu sendiri.
Baca Juga: Makanan Yang Harus Dihindari Oleh Penderita Maag Menurut Ahli
Melansir dari suara.com berikut kebijakan yang ditetapkan oleh Erick Thohir:
- Pemberantasan mafia bola
Gebrakan pertama Erick Thohir dalam memimpin sepakbola Indonesia adalah membasmi mafia sepakbola. Padahal, Presiden sudah pernah mengucapkan kata-kata tersebut sebelumnya. Namun, Erick Thohir kini bekerja sama dengan Polri atau Polri untuk membasmi mafia sepakbola.
Baca Juga: Targetkan 12 Kursi di Pileg 2024, Hanura Mulai Lirik Kaum Milenial
- Komite Ad-hoc Suporter
Gebrakan berikutnya Erick Thohir adalah meningkatkan suporter, sehingga ia membentuk Komite Ad Hoc Suporter. Dia tidak ingin kerusuhan lain di antara Supporter. Erick Thohir berharap dengan bantuan panitia ini, para suporter bisa pulang dengan selamat setelah menyaksikan tim kesayangannya di stadion.
Baca Juga: Beberapa Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Meningkatkan Daya Saing
- Komite Ad-hoc Infrastruktur
Selain suporter, Erick Thohir juga prihatin dengan pembangunan infrastruktur timnas. Maka ia membentuk panitia infrastruktur ad hoc yang tugasnya membangun infrastruktur timnas, seperti pusat latihan.