METROPOLITAN.ID - Yahya Alkatiri, sosok manajer yang telah lama menduduki jabatan tersebut di Persebaya Surabaya, resmi dinonaktifkan dari posisinya setelah rangkaian hasil buruk yang membuat Bonek kecewa.
Keputusan dinonaktifkannya Yahya Alkatiri sebagai manajer Persebaya Surabaya diambil menyusul performa yang mengecewakan tim dalam delapan pertandingan terakhir.
Dibawah kepemimpinan Yahya Alkatiri sebagai manajer, Persebaya Surabaya tidak berhasil meraih kemenangan satu pun dalam 8 kali bertanding.
Bonek, suporter fanatik Persebaya, melakukan protes dan menuntut agar Yahya Alkatiri mundur sebagai bentuk tanggapan atas penampilan tim yang dinilai tidak memuaskan.
Candra Wahyudi, Direktur Operasional Persebaya Surabaya, memberikan konfirmasi bahwa Yahya Alkatiri resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai manajer.
Keputusan ini diambil untuk memberikan sinyal perubahan dalam upaya memperbaiki performa tim.
Baca Juga: Tak Kuat Nanjak, Truk Tangki Pengangkut Air Terbalik di Gunungsindur
Pada pertandingan terakhir melawan Persis Solo, Yahya Alkatiri bahkan tidak terlihat duduk di bangku cadangan, memperkuat indikasi bahwa perubahan struktural di tim sedang berlangsung.
Meskipun langkah ini dapat dilihat sebagai respons terhadap tuntutan Bonek, tetapi tantangan sebenarnya ada pada kemampuan tim untuk memperbaiki performa mereka di lapangan.
Perubahan di tingkat manajerial adalah langkah awal yang diharapkan dapat membawa dampak positif dalam upaya mengembalikan kejayaan Persebaya Surabaya di dunia sepak bola Indonesia.
Perjuangan Persebaya Surabaya di lapangan tampaknya masih berada dalam bayang-bayang yang kelam. Pertandingan melawan Persis Solo pada Rabu (13/12) berakhir dengan hasil imbang 1-1, membuat kecewa para pendukung setia, Bonek.
Dalam serangkaian delapan pertandingan terakhir, Persebaya Surabaya belum mampu mencicipi kemenangan satu pun.