PSSI juga harus menyampaikan rencana penataan tempat duduk kepada FIFA 10 hari sebelum pertandingan.
Baca Juga: Munas Apeksi 2025, Wali Kota Sukabumi Tekankan Pentingnya Kolaborasi
Namun demikian, FIFA memberikan kelonggaran: kursi-kursi yang dikosongkan tersebut boleh diisi oleh kelompok tertentu, seperti komunitas antidiskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga, asalkan mereka membawa spanduk bertema anti-diskriminasi.
Selain sanksi teknis, FIFA juga meminta PSSI menyusun rencana aksi menyeluruh untuk mencegah dan menangani diskriminasi di dunia sepak bola Indonesia.
“Ini adalah hal berat bagi kita. FIFA punya prinsip kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai. Tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, rasisme, atau xenofobia. Kita harus tanggung bersama-sama dan mulai melakukan edukasi serta literasi,” tutur Arya menegaskan.
***