METROPOLITAN.ID - Nama Bojan Hodak, pelatih sukses Persib Bandung, tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional.
Pelatih asal Kroasia itu dikabarkan masuk dalam bursa calon pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Patrick Kluivert yang belum lama ini resmi berpisah dengan skuad Garuda.
Kabar ini memantik antusiasme publik, terutama pendukung Persib dan Timnas. Pasalnya, Hodak dinilai sebagai sosok yang sudah sangat memahami kultur sepak bola Indonesia, serta memiliki rekam jejak gemilang di kancah Asia Tenggara.
Bojan Hodak resmi diperkenalkan sebagai pelatih Persib Bandung pada 26 Juli 2023. Kedatangannya kala itu sempat menimbulkan harapan besar bagi publik Bandung, yang mendambakan kembalinya kejayaan Maung Bandung di kompetisi tertinggi Tanah Air.
Tak butuh waktu lama, Bojan langsung menjawab ekspektasi tersebut dengan memberikan dua gelar juara Liga 1 secara beruntun pada musim 2023/2024 dan 2024/2025. Capaian itu menjadikannya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Persib Bandung modern.
Kini, Bojan masih menorehkan tinta emas baru. Ia berpeluang mengantarkan Persib menembus prestasi di level Asia, setelah membawa klub asal Kota Kembang itu menjadi juara grup AFC Champions League Two 2025/2026.
Keberhasilan tersebut semakin mempertegas reputasinya sebagai pelatih yang memiliki visi, konsistensi, dan filosofi bermain yang matang.
Mengenal Sosok Bojan Hodak
Bojan Hodak lahir di Zagreb, Kroasia, pada 4 Mei 1971. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga militer yang disiplin dan tegas sang ayah dan kakaknya sama-sama berkarier di dunia kemiliteran.
Lingkungan itulah yang membentuk kepribadiannya yang tegas, taktis, dan berorientasi pada hasil. Filosofi militer yang melekat membuat Hodak dikenal sebagai sosok yang tidak hanya ahli secara teknis, tetapi juga mampu menjaga kedisiplinan tim di dalam maupun luar lapangan.
Menariknya, masa muda Bojan tidak hanya diisi dengan sepak bola. Ia juga aktif bermain basket, yang diyakini turut membentuk gaya melatihnya yang mengedepankan keseimbangan fisik dan taktik.
Dengan karakter kepemimpinan seperti itu, tak heran bila ia kemudian diganjar gelar Pelatih Terbaik Liga 1 Super League 2025/2026.