METROPOLITAN.ID - Portugal menatap Piala Dunia 2026 dengan situasi yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Cristiano Ronaldo, ikon terbesar dalam sejarah sepak bola negara tersebut, kini berada di persimpangan antara status legenda dan kebutuhan taktik modern yang terus berkembang.
Usia, kondisi fisik, hingga situasi suspensi membuat perdebatan soal perannya semakin menguat.
Baca Juga: Video Perang Mulut di Keraton Solo Viral, GKR Pakubuwono vs GKR Wandansari
Pelatih Roberto Martinez, yang memimpin Portugal sejak 2023, menghadapi tekanan besar untuk menentukan arah baru tim.
Keputusannya bukan hanya berdampak pada performa tim nasional, tetapi juga akan memengaruhi dinamika emosional publik Portugal.
Ronaldo selama ini bukan sekadar pemain, melainkan simbol generasi, penggerak ekonomi, hingga wajah global sepak bola Portugal.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 19 November 2025, Alami Kenaikan yang Solid
Meski Ronaldo masih rutin mencetak gol, tanda-tanda perubahan mulai terlihat.
Ketidakhadirannya membuka ruang bagi pemain lain untuk tampil, dan Portugal menunjukkan mereka mampu mendominasi tanpa sang bintang berusia 40 tahun tersebut.
Ketidakpastian semakin terasa setelah Ronaldo menerima kartu merah karena pelanggaran terhadap Dara O’Shea, yang berpotensi membuatnya absen hingga tiga pertandingan.
Ia sudah melewatkan satu laga, dan Portugal tetap menang besar.
Jika Ronaldo tetap dibawa ke Piala Dunia, ia kemungkinan tidak dapat tampil pada laga pembuka, bahkan bisa saja baru turun pada pertandingan ketiga fase grup.