METROPOLITAN – Dualisme Pertina Jawa Barat yang mencuat usai adanya Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) tandingan di Cirebon belum lama ini menjadi buah bibir di kalangan insan olahraga. Hal itu pun mendapat sanggahan dari Wakil Ketua Pertina Jabar Joko Pitoyo.
Dia menjelaskan, Musyawarah Kerja Provinsi (Mukerprov) yang digelar akhir pekan kemarin menjadi gambaran tidak adanya dualisme kepengurusan Pertina Jabar. “Kami merasa puas dan bangga dengan soliditas pengurus Pertina Jabar yang tetap satu barisan mendukung Sumiati Eneng sebagai ketua Pertina yang sah sesuai SK PP Pertina,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar Ahmad Saefudin mengaku tidak mau tahu dan tidak pernah tahu ada kepengurusan Pertina Jabar selain yang dipimpin Sumiati Eneng. ”Tidak ada dualisme. Yang saya akui cuma satu yaitu Pertina di bawah kepemimpinan Bu Eneng,” tegasnya.
Ahmad melanjutkan, KONI Jabar menampik adanya dualisme kepemimpinan di tubuh Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Jabar. “Hingga saat ini KONI Jabar hanya mengakui satu kepengurusan Pertina Jabar yang sah di bawah Ketua Umum Sumiati Eneng,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Umum KONI Kota Bogor Benninu Argoebie menjelaskan, Pertina merupakan cabor yang sudah dewasa dan dualisme kepengurusan tidak perlu ada. “Saya ikut KONI Jabar sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Sekadar diketahui, pengurus hasil restrukturisasi yang masih di bawah kepemimpinan Eneng sejak lama sudah mengantongi Surat Rekomendasi KONI Jabar Nomor 0004/0.4/I/2017 yang ditandatangani Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin pada 6 Januari 2017. Selain itu, kepengurusan tersebut juga sudah disahkan menurut SK PP Pertina Nomor 10 Tahun 2017 yang ditandatangani Ketua Umum Pertina Johni Asadoma pada 17 Januari 2017.
(suf/py)