METROPOLITAN – Regulasi umur untuk Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018 yang hingga kini belum ditetapkan panitia besar Porda, ditanggapi berbagai cabang olahraga (cabor) di Kota Bogor dengan berbeda.
Atlet Judo Senior Kota Bogor Budi Hidayat mengakui dirinya agak khawatir dengan regulasi umur yang akan ditetapkan panitia. Mengingat peraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 lalu ini termasuk atlet yang usianya masuk kategori senior. “Memang belum ada kabar sedikit membuat khawatir. Tetapi terlepas dari itu, saya tetap giat berlatih dan meningkatkan kemampuan karena masih ada target ke depan yaitu PON 2020. Meskipun pada akhirnya nanti tidak bisa turun di Porda tahun depan karena regulasi umur, tidak membuat program latihan terganggu,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Bogor Muhammad Nasir mengatakan, pihaknya pun tidak memusingkan hal tersebut karena telah mengantisipasi dengan melakukan program pembinaan berkala yang memantau usia dan kemampuan, sehingga punya tujuan jelas. “Sudah ada enam atlet yang disiapkan, mereka tetap melakukan latihan intensif demi medali di pra-Porda nanti, minimal samai pra-Porda sebelumnya yakni tiga besar. Terlepas dari belum ada regulasi, kami sudah antisipasi,” ujarnya.
Senada, Pelatih Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bogor Siti Robiah menuturkan, pihaknya mengantisipasi belum pastinya regulasi untuk Porda 2018 dengan fokus pada pembinaan atlet usia di bawah 22 tahun. “Strategi yang kami lakukan yaitu mencari bibit-bibit muda di bawah 22 tahun. Jadi fokus melatih dan mencari atlet yang masih sekolah SMA dan SMP. Latihan rutin dengan program yang sudah ada dari kami untuk memaksimalkan teknik dan mental, sehingga bisa antisipasi regulasi nantinya,” pungkasnya.
(cr1/b/suf/run)