METROPOLITAN - Pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) pada Oktober mendatang mendapatkan kritikan tajam. Venue pertandingan, teknis pelaksanaan hingga berbagai informasi lainnya mengenai porda merupakan sederat permasalahan yang tengah ramai dibicarakan. Teranyar, perbedaan informasi dari jajaran pengurus daerah di setiap cabang olahraga (cabor) dengan Technicalhandbook (Thb) jadi pergunjingan.
Ketidakjelasan sumber informasi, publikasi hingga ketidaksiapan tuan rumah dalam menggelar porda dinilai menjadi beberapa sumber permasalahan yang saat ini tengah beredar. Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor Benninu Argoebie mengatakan, usai pembagian Thb pada 'Chief De Mission' beberapa waktu lalu, ternyata masih ada beberapa permasalahan yang belum jelas dan tidak pasti. “Seharusnya usai pembagian Thb kepada seluruh perwakilan KONI se-Jawa Barat, semua hal terkait teknis pelaksanaan porda dan informasi lainnya harus sudah final,” kata pria yang akrab disapa Bang Benn.
Kepastian venue dan ketentuan pertandingan yang masih simpang siur, sambung Benn, dinilai akan menjadi kendala tersendiri bagi seluruh peserta yang akan ikut ambil bagian dalam gelaran porda. “Tentu hal ini akan mempengaruhi persiapan para peserta. Sebab, tak bisa dipungkiri membaca medan dan venue pertandingan merupakan faktor yang sangat penting ketika bertanding,” jelasnya.
Seperti angkat besi, taekwondo dan tinju merupakan contoh dari beberapa cabor yang belum memiliki kepastian venue pertandingan. Tentu hal tersebut harus segera diselesaikan, mengingat pelaksanaan porda yang semakin dekat. “Kami meminta Pengurus Besar Porda secepat mungkin mengambil langkah dalam menyelesaikan permasalahan ini, sehingga tidak mengganggu persiapan kontingen lain dalam mengikuti porda,” pungkasnya.
(ogi/b/suf/run)
