METROPOLITAN - Sempat dinobatkan sebagai salah satu Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa (PPOPM) terbaik Indonesia, PPOPM Kabupaten Bogor belum mampu memberi prestasi gemilang bagi Bumi Tegar Beriman. Gagal menghantarkan Bumi Tegar Beriman keluar sebagai jawara Pekan Olahraga Pelajar Daerah Jawa Barat (Popda Jabar), mengindikasikan perlu adanya pengkajian kembali soal penganggaran dan pembinaan yang diterapkan pihak PPOPM selama ini.
Menanggapi hal itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPOPM Kabupaten Bogor Alwin Bedsy Rumate mengatakan, dari 21 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di popda, PPOPM hanya memiliki 14 cabor. Ditambah lagi atlet PPOPM hanya turun pada sembilan cabor di popda lalu. “Kami hanya miliki 14 cabor, sedangkan Popda Jabar ada 21 cabor. Kemarin kita hanya mengikuti sembilan cabor, itu pun tidak semuanya merata hanya beberapa,” tuturnya.
Kendati mendapatkan anggaran pembinaan yang cukup besar, Alwin mengaku kegagalan Kabupaten Bogor meraih tangga juara di popda tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada PPOPM semata. “Anggaran kita dari APBD Kabupaten Bogor itu di angka Rp8 miliar. Tetapi gagalnya Kabupaten Bogor menempati peringkat pertama popda tidak bisa disalahkan sepenuhnya,” ungkapnya.
Terpisah, Wakil Direktur Teknis PPOPM Kabupaten Bogor Agus Frianto menjelaskan, walaupun gagal menghantarkan Kabupaten Bogor jawara popda, pihaknya mengaku patut mengapresiasi raihannya di ajang tersebut. “Sejak awal sudah jelas, target kita adalah masuk lima besar, bukan juara popda. Soalnya atlet andalan kita sedang fokus di pelatda dan pelatnas. Target di lima hasil akhir di dua itu capaian yang cukup luar biasa,” pungkasnya. (ogi/b/suf/run)