BANGKOK,Jawa Pos – Efek gaspol di dua turnamen beruntun akhirnya dirasakan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Di Indonesia Open dan Japan Open, pasangan ganda putra terbaik dunia tersebut selalu menjadi juara.
Alhasil, di ailand Open, mereka kehabisan bensin. Minions (sebutan mereka) kandas dalam babak perempat final yang digelar di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, kemarin. Pasangan Jepang yang sedang naik daun Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe-lah yang menghabisi mereka. Minions dipaksa bermain tiga game.
Padahal, pada babak sebelumnya, mereka juga diajak rubber game oleh pasangan Tiongkok Ou Xuang Yi/Zhang Nan. Kelelahan akhirnya memaksa Marcus/Kevin menyerah 17-21,21-19, 14-21 kepada Endo/Watanabe.
’’Di game ketiga kami benar-benar kehabisan tenaga. Serangannya jadi tidak menekan, tidak mematikan. Masih banyak yang kurang juga (dari penampilan kami),’’tutur Kevin sebagaimana dikutip dari siaran pers PPPBSI. ’’Nggak apa-apa. Yang penting kami tahu kesalahannya dimana dan belajar lagi untuk kedepannya,’’jelas pemain yang kemarin berulang tahun ke-24 itu.
Sepulang dari Thailand, mereka ditunggu persiapan menuju kejuaraan dunia di Basel, Swiss, yang dimulai 19 Agustus nanti. Marcus/ Kevin, yang belum punya gelar juara dunia, punya ambisi besar disana. Dengan tumbangnya Minions, Indonesia benar-benar tanpa wakil di semi nalailand Open.
Sebab, sebelumnya, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan tunggal putri Fitriani juga berkemas. Demikian pula tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito. Halitu cukup mengecewakan. Sebab, dalam dua edisi sebelumnya, Merah Putih selalu membawa pulang dua gelar. Ailand juga menjadi turnamen terburuk bagi wakil-wakil Indonesia tahun ini.
Sebab, dalam setiap turnamen berlevel super 500 ke atas, tidak pernah Indonesia gagal mengirim wakil ke seminal. Bagi Greysia/Apriyani,kegagalan kemarin makin menyakitkan.
Sebab, mereka berstatus juara bertahan sejak 2017. Kemarin pasangan nomor lima dunia tersebut ditundukkan pasangan Korea Selatan Chang YeNa/Kim Hye Rin. Mereka menang mudah digame pertama, namun mendapat perlawanan sengit digame selanjutnya.
Pertandingan berakhir setelah berlangsung 59 menit dengan skor 21-9,21-23,19-21. Padahal,ailand Open merupakan kesempatan Greysia/Apriy ani untuk hat-trick juara. Sekaligus unjuk gigi setelah gagal dalam dua turnamen sebelumnya. ’’Penyesalan selalu datang belakangan. Selalu seperti ini.Tidak ada perubahan permainan dari lawan.Tapi, kami bermain terlalu hati-hati,’’ sesal Greysia. (feb/c4/na)