METROPOLITAN - Sanski yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI berbuntut panjang. Selain mahalnya denda yang dikenakan. Debut perdana Shin Tae-Yong, memimpin Timnas Indonesia berlaga di kandang sendiri diprediksi berjalan tanpa penonton. Hal itu sesuai dengan surat tertanggal 23 Desember 2019 yang dilayangkan FIFA kepada PSSI. Di mana isi surat tersebut menyatakan FIFA memberikan sanksi denda 200.000 chf atau sekitar Rp2,8 miliar dan melewatkan satu laga resmi FIFA kepada PSSI. Jika FIFA tidak mengubah keputusannya, Indonesia dipastikan akan menjalani laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Uni Emirat Arab (UAE) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanpa penonton. Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengakui bahwa sanksi terkini yang dijatuhkan FIFA terlalu berat. "Sanksi itu terlalu berat. Selain dendanya besar, kita juga tidak ada penonton kontra UAE. Sepertinya ada yang kurang. Pertandingan itu bisa saja tidak menentukan, tetapi kan, bergengsi juga. Kami sudah meminta Sekjen untuk berkomunikasi dengan FIFA," kata Iriawan. Sekadar diketahui, sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI akibat kasus kerusuhan penonton dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia dan Thailand. Indonesia dianggap melanggar Pasal 16 Kode Disiplin FIFA (FDC) saat melawan Malaysia. Dengan jenis pelanggaran yakni invasi penonton ke lapangan, melemparkan benda-benda, menyalakan kembang api, penggunaan sikap dan kata-kata yang tidak pantas pada acara olahraga serta kurang disiplin di dalam dan di sekitar stadion. Sedangkan saat melawan Thailand, Indonesia melanggar Pasal 12 FDC yakni keterlambatan melakukan sepak mula.(ayo/rez)